Lalu bagaimana memilih pesantren yang aman untuk putra putri kita? Pilihlah pesantren yang sudah terbukti menghasilkan dan mencetak santri yang berkualitas. Tentunya juga harus melihat latar belakang pesantren, dan sosok kyai yang menahkodai pesantren tersebut. Jangan memilih pesantren yang mengajarkan ajaran takfiri (suka mengkafirkan) tasyriki (suka mensyirikkan) tabdi'i (suka membid'ahkan) dan tadhlili (suka menyesatkan) orang yang berbeda paham.
Tentunya banyak pesantren yang aman dan terbukti mencetak santri berprestasi di negeri ini. Jangan hanya karena kasus yang viral ini lalu kita memandang semua pesantren sama, apalagi mengaitkannya dengan NU. Sangat tidak bijak.
Ada baiknya sebelum memasukkan putra-putri anda ke pesantren, ajarkan mereka untuk berani berusara jika mengalami kekerasan dalam bentuk apapun, termasuk kekerasan seksual. Sehingga sedini mungkin bisa menyelamatkan anak-anak dan menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak.
Akhirul kalam, jangan takut menyekolahkan anak di pesantren. Namun tetap selektif memilih pesantren untuk putra-putri anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H