Mohon tunggu...
Muhammad Latif S
Muhammad Latif S Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yg haus akan ilmu dan butuh kritik dan saran dr anda sekalian...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Macam Metode Kelahiran

26 Maret 2016   20:18 Diperbarui: 26 Maret 2016   20:46 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="dok kompas"][/caption]

 

Berbicara soal kelahiran, bagi seorang ibu ada banyak cara atau teknik yang bisa ia pilih untuk melahirkan buah hatinya. Tentunya cara yang akan dipilih haruslah di sesuaikan dengan kondisi bayi dan juga sang ibu.

 maka berikut adalah macam metode kelahiran :                

 1. Persalinan normal

Jenis persalinan ini adalah jenis persalinan yang terbaik, bahkan bisa dikatakan bahwa seorang ibu bukanlah ibu sejati jika tidak melahirkan bayinya secara normal, karna mengingat berabagai dampak positif yang dihasilkan dari proses persalinan ini.    
 dan untuk melakukan persalinan ini setidaknya ada 3 hal utama yang perlu diperhatikan, yaitu : kekuatan mengejan sang ibu, keadaan jalan lahir, dan juga keadaan janin. Adapun prosesnya adalah mengeluarkan bayi dengan tanpa alat bantu apapun melalui alat vital sang ibu.

2. persalinan dengan alat bantu vakum

[caption caption="dok kompas"]

[/caption]

Persalinan dengan bantuan vakum pada dasarnya tergolong sebagai persalinan normal, hanya saja dibantu dengan alat berupa vakum. Vakum atau ekstrasi vakum adalah alat penghisap berbentuk cup yang digunakan untuk menarik keluar bayi dengan perlahan dan lembut. Cara kerjanya hampir seperti vacuum cleaner tetapi prosesnya lebih manusiawi. Cara penggunaan vakum adalah dengan meletakkan vakum di atas kepala bayi. Alat ini menggunakan tenaga pompa atau listrik. Vakum dinyalakan pada saat ibu mengejan dan mulut rahim sudah terbuka penuh, serta kepala bayi sudah berada di bagian bawah pinggul. Vakum hanya akan dilakukan jika terdapat beberapa kemungkinan buruk, di antaranya adalah :

- Membahayakan kesehatan dan nyawa ibu dan anak.          
 - Proses persalina yang lama sehingga ibu kehabisan tenaga.            
 - Ibu mengalami hipertensi (preeklamsia).      
 - Gawat janin yang ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160 kali permenit atau melambat mencapai 80 kali permenit (bayi kekurangan oksigen).

[caption caption="dok kompas"]

[/caption]

3. Persalinan dengan alat bantu forsep

Persalinan dengan bantuan alat berupa forsep ini dilakukan apabila mengalami kesulitan akibat kondisi ibu yang tidak bagus, misalnya terkena serangan jantung, asma, atau keracunan kehamilan dan dapat membahayakan nyawa ibu dan anak. Forsep adalah adalah salah satu alat bantu untuk menarik kepala bayi pada proses persalinan normal. Forceps berbentuk mirip seperti tang (berbentuk U), memiliki sisi kanan dan kiri yang sedikit melengkung dan memiliki gagang panjang. Forceps ada dua sendok yaitu sendok kanan dan sendok kiri.

[caption caption="dok kompas"]

[/caption]

Sendok kanan dipegang di tangan kanan penolong persalinan dan dipasang di sebelah kanan Ibu. Sendok kiri dipegang di tangan kiri penolong persalinan dan di pasang di sebelah kiri Ibu. Berbeda dengan vakum, persalinan dengan alat bantu forceps bisa dilakukan tanpa bantuan Ibu.. Persalinan dengan forsep ini dapat dilakukan meskipun ibu tidak mengejan. Caranya adalah dengan meletakan forsep di antara kepala bayi dan memastikan itu terkunci dengan benar, artinya kepala bayi dicengkeram dengan kuat dengan forsep. Kemudian forsep akan ditarik keluar sedangkan ibu tidak perlu mengejan terlalu kuat. Dan persalinan forsep biasanya membutuhkan episiotomy.

4. Persalinan di dalam air

Metode persalinan ini kurang begitu populer, namun telah ada sebagian ibu yang melahirkan dengan metode ini. Metode ini dianggap sebagai metode persalinan normal terbaik karena mempunyai beberapa efek positif, baik bagi ibu maupun bayinya. Cara melakukan persalinan di air adalah sebagai berikut :

- Dilakukan di dalam sebuah kolam dari plastik berukuran 2 meter atau bath tube.
 - Pada alas kolam diusahakan ada benjolan-benjolan agar posisi tidak merosot.      
 - Pompa pengatur air agar tetap bersikulasi                
 - Pengatur suhu (water heater) untuk menjaga air tetap hangat                      
 - Termometer untuk mengukur suhu.
 - Kolam yang sudah disterilisasi kemudian diisi air yang suhunya disesuaikan dengan suhu tubuh, sekitar 36-37 celcius agar bayi tidak merasakan perbedaan suhu yang ekstrem antara di dalam perut dan di luar.          

[caption caption="dok kompas"]

[/caption]

Namun dalam melakukan persalinan di dalam air ini harus tetap dalam pengawasan medis, dan harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukannya. Karena tentunya dokter mempunyai pertimbangan yang bijak untuk kebaikan ibu. Seorang ibu tidak boleh melahirkan di dalam air apabila : ibu sedang dalam perawatan medis, ibu memiliki penyakit herpes, panggul ibu kecil, dan bayi sungsang atau melintang.

5. persalinan Caesar

Proses operasi Caesar yaitu sayatan horizontal (mendatar) pada kulit diperut bagian bawah, kadang dilakukan sayatan vertikal, tergantung situasi dan penyulit saat operasi dilakukan, biasanya otot perut tidak perlu dipotong. Selanjutnya dilakukan insisi/sayatan pada rahim, cairan amnion diisap, dan bayi ditarik keluar dengan hati-hati. Biasanya oprasi ini dilakukan oleh dua orang dokter, seorang dokter ahli obstetri dan seorang dokter asisten. Ketika bayi keluar, tali pusat dijepit dan dipotong, lalu plasenta dikeluarkan, dan rahim diperiksa secara menyeluruh. Jika tidak ada riwayat operasi caesar yang menyebabkan perletakan pada rahim atau pengangkatan tumor dirahim sebelumnya, maka sampai pada tindakan ini diperlukan sekitar waktu 15 menit. setelah bayi lahir, plasenta dikeluarkan. Setelah bayi dan plasenta lahir, dokter akan menjahit jaringan yang dipotong tadi. Diperlukan waktu sekitar 30 menit, total tindakan memakan waktu sekitar 60 menit. Jika Anda pernah dioperasi caesar sebelumnya waktu yang dibutuhkan lebih lama, tergantung situasi dan dokter yang menangani Anda. Pada persalinan kembar, butuh waktu 5 menit setiap kali mengeluarkan bayi.

[caption caption="dok kompas"]

[/caption]

Namun sebaiknya bagi para ibu untuk tidak memilih persalinan jenis ini karena terdapat banyak kerugian yang bisa muncul di akibatkan oleh proses kelahiran ini diantaranya adalah :        
 - Masalah baru seputar operasi            
 - Muncul resiko alergi dan infeksi      
 - Pendarahan akan lebih tinggi            
 - Biaya kelahiran ‘membengkak’        
 - Resiko Caesar kembali Hingga Kemandulan          
 - Pemberian ASI yang tertunda                      
 - Resiko terjadinya human error        

 Resiko di atas bukan berarti tidak membolehkan seorang ibu untuk memilih persalinan Caesar. Hanya saja, beberapa hal besar tersebut mampu di jadikan pertimbangan yang cukup besar sebelum melakukan Caesar. Terlebih jika ini adalah kelahiran pertama. Melakukan operasi Caesar juga tidak sepenuhnya buruk. Hanya saja, jika bisa dan mampu melahirkan secara normal, mengapa tidak????

 Sumber : Constiti

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun