Selain itu, partai politik harus meningkatkan interaksi langsung dengan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan seperti pertemuan umum, diskusi kelompok, dan pertemuan rumah tangga. Ini memungkinkan untuk berdialog langsung dengan pemilih, mendengarkan masukan mereka, dan menjelaskan secara rinci posisi dan kebijakan partai politik. Interaksi langsung semacam ini dapat memperkuat ikatan antara partai politik dan pemilih serta memperdalam pemahaman pemilih tentang isu-isu politik (Norris, 2011).
Selain itu, partai politik harus meningkatkan penggunaan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pemilih. Mereka harus aktif dalam menyebarkan informasi yang relevan dan mendidik melalui platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Dengan menyediakan konten yang informatif dan menarik, partai politik dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan pemilih dan memperluas jangkauan sosialisasi politik mereka (Chadwick, 2017).
Terakhir, partai politik harus berkomitmen untuk memberikan pendidikan politik yang berkelanjutan kepada masyarakat. Mereka dapat melaksanakan program-program pendidikan politik, seminar, atau lokakarya untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi politik masyarakat. Ini akan membantu membangun kesadaran yang lebih baik tentang proses politik, hak-hak politik, dan tanggung jawab warga negara dalam demokrasi (Henn, 2016).
Sumber:
Aldrich, J. H., & Sullivan, J. L. (2021). "Why Parties?: A Second Look." University of Chicago Press.
Chadwick, A. (2017). "The Hybrid Media System: Politics and Power." Oxford University Press.
Dalton, R. J., & Wattenberg, M. P. (Eds.). (2000). "Parties without Partisans: Political Change in Advanced Industrial Democracies." Oxford University Press.
Firmansyah, F. (2019). "Strategi Komunikasi Politik dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2019 di Indonesia." Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 35(3), 23-39.
Henn, M. (2016). "The Routledge Handbook of Political Socialization." Routledge.
Norris, P. (2011). "Democratic Deficit: Critical Citizens Revisited." Cambridge University Press.
Prasetyo, A. (2017). "Pemilu 2019: Praktik Politik Uang dan Hambatan Implementasi Kampanye Pemilu Damai di Indonesia." Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 20(3), 199-210.
