Menurut Kurniawan, D. (2015) Manajemen keuangan syariah adalah pengelolaan keuangan yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Dalam manajemen keuangan syariah, segala transaksi yang melibatkan riba, gharar, atau maysir dilarang. Tujuan utama manajemen keuangan syariah adalah mengelola dana dengan cara yang adil, transparan, dan sesuai dengan hukum Islam. Menurut A. Harahap (2016) Manajemen keuangan syariah adalah sebuah pendekatan pengelolaan keuangan yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai keadilan, keseimbangan, dan keberkahan dalam segala aktivitas keuangan.
Â
Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Syariah
Adapun prinsip-prinsip manajemen keuangan syariah menurut Muhammad, A. (2013)
- Larangan Riba (Bunga) Salah satu prinsip dasar dalam manajemen keuangan syariah adalah larangan riba, yaitu bunga atau keuntungan yang diperoleh dari pinjaman uang. Semua bentuk transaksi yang melibatkan bunga dianggap tidak sah dalam Islam. Sebagai gantinya, digunakan kontrak-kontrak yang berlandaskan bagi hasil, seperti mudharabah dan musharakah.
- Larangan Gharar (Ketidakpastian) Transaksi yang mengandung ketidakpastian atau ambigu dilarang. Semua pihak yang terlibat dalam transaksi keuangan harus mengetahui dengan jelas hak dan kewajiban mereka. Oleh karena itu, kontrak atau instrumen yang tidak jelas dan mengandung spekulasi tinggi harus dihindari.
- Larangan Maysir (Perjudian) Semua bentuk transaksi yang mengandung unsur perjudian atau spekulasi tidak sah menurut prinsip syariah. Manajemen keuangan syariah mengutamakan transaksi yang dapat diprediksi dan rasional.
- Investasi Halal Investasi harus dilakukan pada sektor yang halal, yaitu sektor yang tidak terlibat dalam bisnis yang haram, seperti alkohol, perjudian, atau produk yang merusak lingkungan. Hal ini memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh berasal dari kegiatan yang sah dalam Islam.
- Bagi Hasil yang Adil Dalam manajemen keuangan syariah, keuntungan yang diperoleh dari investasi atau pembiayaan harus dibagi secara adil antara pihak yang menginvestasikan dana dan pihak yang mengelola dana, berdasarkan kesepakatan yang jelas.
Keuntungan dan Tantangan
Keuntungan dari manajemen keuangan syariah adalah tercapainya keadilan dalam transaksi, di mana tidak ada pihak yang dirugikan. Selain itu, model keuangan syariah lebih stabil karena tidak mengandalkan spekulasi atau bunga. Namun, tantangannya adalah kurangnya instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar global, serta kurangnya pemahaman yang mendalam di kalangan para pelaku industri keuangan.
Perbandingan Manajemen Pemasaran Syariah dan Manajemen Keuangan Syariah
Berikut perbandingan manajemen pemasaran syariah dan manajemen keuangan syariah.
Aspek
Manajemen Pemasaran Syariah
Manajemen Keuangan Syariah