Kita hanya sebentar
Bertatap-tatap seolah membunuh waktu,
Tertawa riang bertukar binar
Juga saling melepas resah yang kadang datang tanpa diminta-minta
Kita hanya sebentar
Duduk berhadapan, berdua saja
Bercerita tentang apa saja, berbincang soal masa depan
Berkhayal soal kehidupan beberapa tahun ke depan
Kita hanya sebentar
Ketika aku menangis dan kamu yang menemani
Ketika kita bertengkar lalu mencoba berbaikan setelahnya
Dan ketika tak mau tidur karena masih ingin bercengkerama sangat lama
Kita hanya sebentar
Dari jutaan kisah lain yang boleh jadi sedikit lebih lama
Tapi, mereka juga sebentar
Ini hanya bumi tempat kita singgah sebentar, bukan?
Seperti datang ke kedai kopi dan memesan secangkir kopi atau segelas cokelat panas
Berbincang higga waktu yang telah ditentukan
Dan memesan es krim berbentuk awan
Lalu kembali pulang ke rumah
Kita memang sebentar
Tapi aku mau menjadi abadi
Bersamamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H