Mohon tunggu...
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang bertumbuh

Berjejak, tak berjasad

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alasannya Pergi

27 Desember 2018   22:48 Diperbarui: 28 Desember 2018   00:46 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gemericik yang memecah sunyi,
menghantam kata-kata yang sembunyi ;
malu-malu keluar dan malah memilih tersangkut dibalik tulang-tulang rawan dalam rongga dada dan mulut
Kalah cepat dari pada yang sesungguhnya tak ingin di ucap,
pasrah dirantai ego diri.

Bianglala terus berputar
Dua kali mencapai puncak pun,
kata-kata tetap malu berontak
Dan lihat?
Air matamu yang lelah bertahan,
ujungnya memutuskan mewakili tahun-tahun penuh duka bagi hatimu sendiri. 
Payah.
Pantas saja ia pergi.
Berkata saja tak mampu, bagaimana nanti?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun