Debur ombak bergemuruh dalam jingga
Membasuh karangnya cerita
Tentang kita
Terangkai dalam kata-kata
Dari relung hatiku,
Sesungguhnya ia membisu
Karena lewat aksara, salah menyampaikan rindu
Hingga nuraniku berbicara tentang sendu
Tadi mendung
Awan tebal mengungkung
Pikiranku pun bergemuruh
Tersambar petir, basah oleh air
Sekarang, diluar pintu rumahku,
Hujan deras mengguyur pekarangan
Merontokkan bunga-bunga
Bunga yang mekar salah waktu
Hai hujan,
Aku ingin menyapamu.
Dari balik tirai kamarku,
Dari balik jendela berembunku
Maaf,
Seluruh kisah tentangmu
Kutulis dengan bisu
Dilembar-lembar kelabu
Maaf,
Seluruh cerita tentangmu
Kukuburkan dalam-dalam
Bersama waktu yang telah berlalu
Maaf,
Seluruh detikku
Benar-benar terhenti
Saat membahas segala tentangmu
Kamu adalah hujan
Kamu adalah hujanku
Hujan deras mengguyur sayap kata-kataku
Menyamarkan sajak-sajakku
Menulis segala tentangmu
Tidak cukup satu-dua buku
Butuh halaman hingga beribu
Hingga keram tanganku untuk mengukir namamu
Tak 'kan mampu menggambarkan semua tentangmu
Untukku,
Namamu adalah hujan
Kunamakan hujan, karena seperti ini adanya
Kamu datang dan pergi sesukamu saja