Kulihat kamu terbang
Diatas sana, diantara awan-awan
Diatas bayang-bayang
Kamu melayang-layangÂ
Aku memperhatikanmu
Dari bawah sini,
Menyimpan tanya dalam hati
Ada apa disana?Â
Mungkinkah?
Yang kau kejar itu
Mimpi hebatmu?
Yang selama ini kamu berusaha
Untuk membuatnya nyata
Sebenarnya apa yang kau cari?
Diatas langit nan tinggi,
Disana, apa yang ingin kau gapai?
Bukankah mimpimu usai sudah kau capai?
Lantas apalagi?
Atau mungkin
Kamu ingin melarikan diri?
Ah, aku tidak pernah tahu
Apa isi pikirmu
Ada apa didalam benakmu disana
Apa kamu tidak takut jatuh?
Langit itu tinggi
Dan sayang sekali
Kamu, terobsesi
Menggapai langit tertinggi
Sekali lagi, langit itu tinggi
Apa kamu tidak takut terjatuh?
Karena,
Diatas sana, tiada tiang untuk kau genggam
Tiada tongkat untuk kau bertopang
Tiada pijakan bilamana kamu benar-benar jatuh
Diatas sana,
Bila kamu terus terbang
Sayapmu pasti lelah
Bahkan kini mungkin mulai payah
Diatas sana,
Bila kamu terus memaksakan,
Sayapmu pasti patah
Dan kamu tentu tak 'kan berdaya
Sayapmu sudah cukup besar
Apa itu tak membebani punggungmu?
Punggung yang terbakar terik matahari,
Punggung yang menggigil malam-malam karena suhu dingin
Tak pernahkah kamu beristirahat?
Berhenti sejenak dari seluruh perjalanan
Perjalananmu sangat panjang
Tidak lucu bila semua harus benar-benar berhenti
Tiba-tiba dan seketika
Kamu hanya mengerti pergi
Tanpa tahu caranya kembali
Kamu hanya mengerti melangkah
Tanpa tahu caranya menengok sebentar kebelakang
Beristirahatlah
Fisikmu pasti lelah
Pikiranmu pasti kaku
Hatimu pasti hampa
Beristirahatlah
Renungkan, apa sebenarnya yang kau kejar?
Bayangkanlah, apa yang sedang kau kejar?
Pahamilah, apa yang membuatmu terus terbang?
Pikirkan
Sekali lagi, beristirahatlah
Aku saja lelah
Melihat dan membayangkanmu terbang
Begitu tinggi
Beristirahatlah, teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H