Efisiensi Pengawasan Usaha
Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based Supervision): Tujuan utama dari pengawasan Bank adalah melindungi kepentingan masyarakat penyimpan (deposan dan Kreditur) yang mempercayakan dananya pada bank untuk memperoleh pembayaran kembali dan manfaatnya dari bank sesuai dengan sifat, jenis, dan cara pembayaran yang telah dijanjikan. Untuk itu Bank Indonesia menyempurnakan sistem pengawasannya melalui pendekatan pengawasan berdasarkan risiko. Dengan menggunakan pendekatan tersebut pengawasan/ pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang melekat (inherent risk) pada aktivitas fungsional bank serta sistem pengendalian risiko (risk control system). Untuk mendukung efektivitas implementasi pengawasan berbasis risiko, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, tersedianya kerangka ketentuan (regulatory framework). Kedua, terjalinnya komunikasi dan sinergi antara pengawas dengan manajemen bank yang memungkinkan tercapainya kesamaan cara pandangmengenai penilaian dan risiko dan tindak lanjut. Ketiga, adanya transparansi dan kesadaran manajemen bank terhadap pentingnya manajemen risiko. Sebagai auditor syariah, memegang pranan yang sangat penting, di samping mengemban amanat dari masyarakat juga harus menjunjung tinggi keadilan agar tetap sesuai dengan syari'at Islam. Muamalat yang dilakukan dengan memelihara nilai. keadilan dengan menghindari penganiayan maupun pengambilan kesempatan dalam kesempitan.
Penutup
Peran BPRS sangat vital dalam memajukan UMKM, terutama dalam menyediakan modal dan mengawasi usaha. BPRS menawarkan akses modal yang lebih mudah bagi UMKM dengan skema pinjaman yang fleksibel dan bunga yang lebih rendah dibandingkan lembaga keuangan lainnya. Ini memungkinkan UMKM untuk mendapatkan dana yang mereka butuhkan untuk memulai atau memperluas usaha mereka. Selain itu, BPRS juga berperan dalam mengawasi kegiatan usaha UMKM melalui bimbingan, pelatihan, dan pemantauan teratur. Hal ini membantu UMKM meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, mematuhi peraturan yang berlaku, serta mengelola keuangan dan operasional dengan lebih efisien. Meskipun demikian, tantangan tetap ada, terutama terkait kecukupan modal dan sumber daya untuk pengawasan usaha. Oleh karena itu, perlu adanya upaya berkelanjutan untuk memperkuat modal BPRS dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengawasi UMKM. Keseluruhan, peran BPRS sangat penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan kontribusi mereka terhadap ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H