"Ah. Itu dulu. Terus terang, dari semua perempuan yang telah abang kenal, Rismalah perempuan yang tidak bisa abang lupakan!"
"Halaaahh ... gombal!" Risma mendelik.
"Jadi, Risma belum punya pacar?"
"Belum. Emang kenapa?" pancing Risma.
"Itu artinya, abang masih punya kesempatan ..." Roy menggenggam tangan Risma yang diam tanpa reaksi apa pun, "Eh. Ada salam dari Lela!" kata Roy.
"Oh. Lela yang pendiam itu? Bagaimana kabarnya?"
"Baik. Dia sekarang jadi PSG. Promotion Sales Girl!"
"PSG Muslimah?" Risma penasaran.
"Nggak, lah. Buat apa pake jilbab!"
Risma terperanjat dengan penuturan Roy, "Buat apa? Kita, kan, alumni pesantren," Risma kemudian melepaskan genggaman tangan Roy.
"Apa hubungannya? Jilbab budaya Arab. Lagi pula Allah hanya menyuruh berjilbab kepada Wanita Mu'min, bukan Wanita Muslimah! Iman dan Islam, kan, beda!" Papar Roy. Mendengar itu, Risma termenung. Sejenak ia membenarkan pernyataan Roy. "Saya pikir, Risma pun akan terlihat lebih cantik kalau tidak mengenakan jilbab!"