Sebabnya, kata 'insya' yang disandingkan dengan kata 'Allah' sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi 'insyaallah' (penulisan Insya dan Allah tidak dipisah).
Hanya saja, ketika menjadikan salah satu fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, tak perlulah diperdebatkan.
Baca juga: Insya Allah-nya Siapa?
Sebab intinya, tujuan dari yang menulis bisa dimengerti oleh yang membaca tulisan, sehingga penulisan Insya Allah dan In Sha Allah tidak lagi menjadi masyaallah.
Toh, pesan yang ingin disampaikan maksudnya mah sama ... "jika Allah mengizinkan".
Oleh Zayn Al Muttaqien
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H