Mohon tunggu...
ZAYMAH BUBIYAH
ZAYMAH BUBIYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan FEB ULM

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembahasan Mengenai Ekonomi Pertanian

10 Juni 2024   23:11 Diperbarui: 10 Juni 2024   23:23 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sebelumnya ketahuilah dulu bahwa; Ekonomi Pertanian ialah ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana SDA, capital, tenaga kerja, dan teknologi digunakan dalam produksi, distribusi, & konsumsi produk pertanian. Bertujuan meningkatkan efisiensi & produktivitas dalam sektor pertanian, serta memastikan kesejahteraan petani & masyarakat secara kaffah. Sedangkan pertanian itu sendiri adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasikan bahan pangan bahan baku industri atau sunber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidup di Indonesia sendiri sebagai negara yang banyak penduduknya adalah petani padi. Namun juga banyak petani buah dan sayur. Banyak hal yang dibahas dalam aspek ekonomi terhadap pertanian.

Aspek-aspek Ekonomi Pertanian

Produksi Pertanian

  • Teori Produksi
  • Efisiensi Produksi

Pasar & Harga

  • Mekanisme Pasar
  • Harga Pertanian

Kebijakan Pertanian

  • Subsidi & Bantuan
  • Regulasi & Kebijakan

Perdagangan Internasional

  • Ekspor & Impor
  • Kompetisi Global Studi

Pembangunan Pedesaan

  • Peningkatan Infrastruktur
  • Diversifikasi Ekonomi

Sumber Daya & Lingkungan

  • Keberlanjutan Pertanian
  • Pengelolaan Sumber Daya Alam

Tantangan dalam Ekonomi Pertanian

1. Ketidakpastian Cuaca dan Perubahan Iklim

  • Risiko Cuaca
  • Adaptasi Iklim

2. Teknologi dan Inovasi

  • Adopsi Teknologi
  • Penelitian dan Pengembangan

3. Keterbatasan Sumber Daya

  • Lahan Pertanian
  • Air

4. Kesejahteraan Petani

  • Pendapatan Petani
  • Akses ke Pasar

Masalah yang pernah dihadapi oleh para petani, salah satunya hasil dari program pemerintah yang sampai saat ini masih jadi perbincangan para petani.  Ialah Food Estate yang Gagal, Food Estate adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dengan mengembangkan lahan pertanian skala besar. Namun, program ini sering kali menghadapi berbagai masalah yang menyebabkan kegagalan, antara lain:

  • Ketersediaan dan Kualitas Lahan: Lahan yang dipilih sering kali tidak cocok untuk pertanian skala besar, seperti lahan gambut yang sulit diolah dan rentan terhadap kebakaran.
  • Infrastruktur yang Tidak Memadai: Keterbatasan dalam infrastruktur seperti jalan, irigasi, dan fasilitas penyimpanan menyebabkan kesulitan dalam distribusi dan penyimpanan hasil pertanian.
  • Dukungan Teknologi & Modal: Banyak petani yang tidak memiliki akses ke teknologi pertanian modern dan modal yang cukup untuk mengembangkan usahanya.
  • Konflik Sosial & Kepemilikan Lahan: Pengembangan food estate kadang menyebabkan konflik dengan masyarakat lokal yang merasa lahan mereka diambil tanpa kompensasi yang memadai.
  • Manajemen yang Buruk: Kurangnya pengawasan dan manajemen yang baik dapat menyebabkan inefisiensi dan penyalahgunaan dana.

Selanjutnya pembahasan terkait; Pertanian di Luar Negeri. Pertanian di berbagai negara menunjukkan variasi dalam praktik dan teknologi yang digunakan, tergantung pada kondisi iklim, kebijakan pemerintah, dan tingkat perkembangan teknologi. Berikut adalah beberapa contoh:

1. Amerika Serikat

   - Menggunakan teknologi canggih seperti traktor otonom, drone, dan sistem irigasi presisi (alat untuk mengatur jumlah air dengan tepat pada area pertanian)

   - Fokus pada tanaman komoditas seperti jagung, kedelai, & gandum.

   - Mendukung petani melalui subsidi pemerintah dan program asuransi pertanian.

2. Belanda:

   - Dikenal dengan sistem pertanian intensif & efisien, terutama dalam produksi sayuran & bunga.

   - Menggunakan teknologi rumah kaca yang canggih dan praktik pertanian berkelanjutan.

   - Menerapkan teknik aquaponics dan hidroponik untuk mengoptimalkan produksi.

3. India:

   - Sebagian besar petani adalah petani kecil yang mengelola lahan kecil & bergantung pada pertanian subsisten.

   - Menghadapi tantangan irigasi yang tidak memadai dan ketergantungan pada musim monsun ( angin musiman yang berhembus secara periodik di wilayah tropis dan subtropis )

   - Pemerintah mendukung petani dengan subsidi pupuk & program harga minimum yang diatur.

4. Brasil:

   - Salah satu produsen terbesar kedelai, daging sapi, & gula.

   - Memanfaatkan lahan pertanian yang luas & teknologi modern.

   - Menghadapi tantangan deforestasi yang terkait dengan ekspansi lahan pertanian.

Yang terakhir kita membahas; Praktik bertani melibatkan berbagai teknik yang digunakan untuk mengolah lahan dan menghasilkan produk pertanian, meliputi:

1. Pertanian Konvensional:

   - Menggunakan pupuk kimia, pestisida, dan teknologi modern untuk meningkatkan hasil produksi.

   - Meski produktif, praktik ini sering dikritik karena dampak negatifnya terhadap lingkungan.

2. Pertanian Organik:

   - Menghindari penggunaan bahan kimia sintetis dan fokus pada keberlanjutan lingkungan dengan menggunakan kompos, pupuk alami, dan rotasi tanaman.

3. Pertanian Berkelanjutan:

   - Menggabungkan prinsip-prinsip keberlanjutan dengan tujuan menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi limbah, dan menjaga kualitas tanah.

4. Agroforestri:

   - Mengintegrasikan pohon & semak-semak dengan tanaman pertanian & ternak untuk meningkatkan keanekaragaman hayati & produktivitas lahan.

5. Pertanian Presisi:

   - Menggunakan teknologi seperti GPS, sensor, dan data analitik untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan efisiensi produksi.

Kesimpulan

Pertanian adalah sektor vital bagi ketahanan pangan & ekonomi global. Meskipun menghadapi banyak tantangan, baik di tingkat lokal maupun internasional, adopsi teknologi & praktik berkelanjutan dapat membantu mengatasi masalah ini. Dengan demikian, penting untuk terus berinovasi & mengembangkan kebijakan yang mendukung pertanian yang lebih efisien & ramah lingkungan. Tantangan dalam program pemerintah seperti Food Estate menunjukkan perlunya perbaikan dalam perencanaan dan pelaksanaan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun