Mohon tunggu...
Zayd Hussain
Zayd Hussain Mohon Tunggu... Administrasi - Menghindari kesesatan logika.

Senantiasa berusaha menikmati kopi seduhan istri. Bekerja untuk melunasi hutang. Mencari jalan pulang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aksi Teror London, Ujian Bagi Kaum Muslimin

26 Maret 2017   15:02 Diperbarui: 26 Maret 2017   23:00 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian aksi teror di Kota London membawa ingatan saya kepada berbagai kejadian sejenis di kota-kota lainnya.

Entah apa maksud dan tujuannya, tidak dapat dikonfirmasi karena pelaku telah meninggal dunia.

Khalid Masood, pelaku serangan teror di London, Inggris diberitakan adalah seorang mualaf. Dia menjadi mualaf saat mendekam di penjara karena salah satu pelanggaran hukum yang dilakukannya.

 

Seketika, umat Islam, kaum muslimin menjadi sorotan kembali. Tidak sedikit suara sumbang mengiringi pemberitaan tersebut. Terlebih tulisan perorangan di media sosial pribadinya, sesuatu yang seringkali menyesakkan dada ketika dibaca.

Islam Bukan Agama Teror

Islam bukanlah agama teror sebagaimana pelaku terorisme tidak terbatas hanya pada pemeluk agama Islam.

“Perlu disampaikan, radikalisme sejatinya tidak hanya menjadi identik agama tertentu saja, hampir semua (penganut) agama mempunyai sifat sikap radikal,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Seni dan Budaya Islam saat menyampaikan ceramahnya di Diskusi Publik tentang Deradikalisasi Paham Keagamaan di Indonesia yang diselenggarakan Himapol FISIF UMJ, Rabu (22/3/2017).

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut menegaskan ajaran agama Islam terkait aksi teror,

لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ

“Tidak boleh (melakukan sesuatu) yang berbahaya dan menimbulkan bahaya (bagi orang lain).” (HR. Ibnu Majah).

Perlu diketahui, dalam tataran internasional, beberapa negara Islam sangat kuat komitmennya dalam memerangi terorisme. Termasuk MoU antara Indonesia dengan Arab Saudi adalah kesepahaman dalam pemberantasan terorisme dan radikalisme.

Sebagaimana juga Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, negara yang konstitusinya secara jelas menyebutkan berlandaskan Al-Qur'an, untuk Indonesia Osama Muhammad Alshoiby seperti dikutip dalam salah satu siaran persnya di Jakarta, “Deradikalisasi yang dijalankan BNPT merupakan salah satu program yang sangat menarik dan mungkin tidak dimiliki negara lain.”

Begitulah, Islam bukan agama teror. Umat Islam perlu berkaca dan berbenah diri, mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang mendiskreditkan Islam.

Tidak menutup kemungkinan, boleh jadi ada upaya untuk 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun