Canda tawa para petinggi negara
Politik bagai hal yang menggelitikÂ
Suara mereka yang meminta hak
Bagai decitan di balik pintu kaca
Janji manis yang pernah terucap
Hanya pemanis di awal cerita
Kaki mengayun indah, terbuai oleh kuasa dan tahta
Siapa yang peduli tentang negara, bila uang sudah di depan mata
Suara demokrasi hanya dekorasi
Di balik pintu besi yang berlapis emas murni
Mereka yang selalu berebut opini hanya untuk tetap berada di atas kursi
Mereka tidak peduli, seolah bisu dan tuli.
Harapan terus melaju tinggi
Meratapi ibu PertiwiÂ
Doa selalu terpatri, agar bisa lebih baik lagi
Namun bagaimana hal itu bisa terjadi, bila mereka masih duduk diatas kursi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H