Ragam kearifan lokal dari berbagai daerah di tanah air memang tak henti untuk diulik. Salah satunya dengan terus melestarikan warisan budaya berupa makanan atau kue tradisional berbagai daerah. Melalui kurikulum terbaru yang dikenal dengan kurikulum merdeka besutan Nadiem Makarim. Projek penguatan profil pelajar pancasila atau disingkat P5 telah memasukan tema kearifan lokal sebagai salah satu materinya.
Kali ini saya bersama para siswa di SMK N 1 Agrabinta melakukan projek P5 ini salah satunya mengembangkan sumber daya alam yang melimpah di daerah kami Cianjur selatan yakni labu kuning.
Untuk lebih menguatkan rasa memiliki akan warisan kearifan lokal daerah kami mencoba mengolah labu kuning ini dalam bentuk 3 kue tradisional. Untuk yang part 1 ini saya akan membahas praktek pembuatan kue klepon labu kuning.
Citarasa klepon yang terkenal manis lumer dan gurih dari parutan kelapa ini berbahan sangat mudah untuk dibuat.
"Labu kuning ternyata mengandung beta karoten, yang mengubah vitamin A, di mana vitamin ini berfungsi untuk mencegah infeksi dan meningkatkan sistem imun tubuh. Jika gansis kekurangan vitamin A, maka akan berisiko memiliki imun tubuh yang rendah. Sehingga mengonsumsi labu kuning bisa menjadi pilihan yang sangat tepat." Wikipedia
Klepon yang biasa berbahan tepung ketan ini bisa dimodifikasi dengan menambahkan labu kuning matang ya gansis.
Nah, Penasaran dengan resepnya? Yuk disimak disini!
Klepon Labu kuning
Bahan-bahan:
1 buah labu kuning berat 1 kg kukus bagi 2
-500 gr labu kuning yang sudah dikukus
- 300 gr tepung ketan putih
- 1/2 sdt garam
- gula merah secukupnya, untuk isian
- air (optional)
- kelapa parut, kukus dengan sedikit garam dan daun pandan
Langkah-langkah:
1. Bersihkan labu dari kulit dan bijinya. Potong-potong dan cuci bersih. Lalu kukus hingga empuk. Haluskan dengan cara ditekan-tekan pakai ulekan atau centong. Mau diblender juga boleh.
Campur tepung ketan dan garam, aduk hingga rata. Masukkan labu yang telah dihaluskan dan dibuang airnya, lalu uleni. Tambahkan air jika diperlukan. Uleni hingga adonan dapat dibentuk dan tidak menempel di tangan.
2. Ambil adonan sekira bola pingpong, lalu pipihkan. Isi adonan yang telah dibentuk dengan gula merah yang telah diiris. Bentuk lagi berbentuk bulat hingga berbentuk seperti bola tenis. Ulangi hingga adonan habis.
3. Siapkan air dalam panci dan rebus, rebus adonan yang telah beres dibentuk. Tunggu sampai mengapung. Pertanda matang sekitar 5 menit
4. Angkat klepon dengan saringan kawat. Gulirkan klepon di atas kelapa parut yang telah dikukus.
Santap klepon selagi hangat ya Kompasianer.
Rasanya dijamin lebih lembut dan manis. Berbeda dengan klepon pada umumnya. Selain bernilai gizi tinggi juga bernilai ekonomis tentunya bisa dijual dengan untung yang lumayan.
Bagaimana Sahabat? Tertarik untuk mencoba di rumah?
Semoga bermanfaat.
Artikel ini pernah dimuat di Kaskus dengan akun yang sama : https://www.kaskus.co.id/show_post/634187e8353d4c497921b381
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H