Benjolan pada ruas tulang belakang Fandy akhirnya terdiagnosa dalam Ct Scan dan MRI, dua ruas tulang belakang telah hancur keropos dan cairan saraf itu tersumbat hingga menyebabkan kelumpuhan. Dokter Christina tak henti menyemangati pasiennnya melewati tahapan-tahapan menuju operasi. Atas rekomendasinya pengajuan jadwal operasi pengangkatan dua ruas tulang belakang Fandy bisa cepat disetujui tim dokter bedah ortopedi.
****
Awal Februari 2010
Operasi berlangsung selama enam jam. Sayang, takdir berkata lain, dua hari pascaoperasi, Fandy mengalami gagal napas. Diagnosa dokter dari hasil rontgen mengatakan jika paru-paru Fandy tertetesi cairan darah sewaktu operasi. Akhirnya ventilator menjadi alat pembantu pernapasan terakhirnya. Hingga pemantauan dokter Christina selama seminggu berlangsung. Kondisi Fandy kian menurun, fungsi ginjal dan jantungnya sudah terganggu, detik-detik terkhir dia mengalami anfal, dokter tetap berusaha melakukan pacu jantung. Fandy akhirnya pergi meninggalkan semua kesakitan yang selama ini menggerogotinya.
 Sang dokter memeluk Inaya dan berkata, "Maafkan kami, kami sudah melakukan yang terbaik untuk Fandy, tapi Tuhan menyayangi dia," ucapnya menguatkan sosok rapuh yang kini tak henti memanggil nama sang imam. Dokter Chistina pula yang membantu mengurus administrasi kepulangan pasiennya.
Keluarga Fandy tak henti mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan bimbingan sang dokter. Bahkan hingga tiba ke rumah duka pun wanita itu tetap menghubungi dan membesarkan hati Inaya.
Terima kasih untuk dokter Christina, Sp. S. Semoga tetap bisa berdedikasi menolong sesama dengan tulus.
Cianjur, 13 November 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI