Seperti yang sudah kita ketahui negara kita ini kaya akan keanekaragaman hayati. Sumber daya alam dan suku yang beragam menghasilkan perpaduan yang melahirkan suatu produk. Produk Tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu ini memang masih lestari hingga sekarang.
Banyak tanaman yang diolah menjadi berbagai kuliner dan kebutuhan hidup lainnya. Dari satu tanaman bisa lahir puluhan produk yang berguna bagi kehidupan masyarakat.
Nah kali ini saya akan dage yang masih digemari masyarakat terutama suku sunda.
Dage adalah fermentasi dari buah atau biji tanaman yang menghasilkan aroma plus tekstur yang unik. Diolah setelah direbus dan diperam.
Apa sajakah jenis dage tersebut? Yuk kita ulas di sini.
1. Dage picung dari tanaman kluwek
Tanaman kluwek atau bernama latin pangium edule ini banyak sekali sebutannya, ada yang menyebut picung, pucung, keluak, dan kluwek.
Tanaman yang menghasilkan buah dengan bau khas ini bila langsung dikonsumsi bisa membuat kita keracunan. Langkah paling mudah adalah merendamnya dalam air semalaman baru besoknya bisa dimasak aneka olahan.
Buah kluwek yang sudah matang biasanya berwarna cokelat kehitaman. Isinya banyak dibuat sebagai sambal, bumbu sup konro, bumbu empal dan olahan daging.
Salah satu varian pengolahan buah kluwek ini adalah dibuat fermentasi setelah buah kluwek yang stengah matang dibersihkan dari cangkangnya. Kemudian, direndam semalaman untuk menghilangkan kandungan zat beracun. Kemudian dikukus, setelah matang angkat dinginkan. Bungkus dengan daun jati atau daun pisang, peram selama satu malam. Keesokaan harinya buah kluwek atau picung ini sudah menjadi dage yang super enak. Bisa dibuat tumis, pepes, dll.
Olahan tumis dage picung
2. Dage dari buah karet
Pohon karet dikenal sebagai penghasil getah bahan baku pembuatan ban, alat tekstil dll. Namun, tidak hanya getahnya, buah pohon karet bisa diolah sebagai bahan makanan.
Buah karet matang berisi daging biji yang berwarna putih, mirip kemiri. Buah karet tidak bisa langsung dikonsumsi. Sama halnya dengan buah pohon kluwek. Biji karet harus diolah untung menghilangkan zat beracun.
Pecahkan biji karet dari cangkangnya dan rendam semalaman. Setelah itu angkat dan kukus. Dinginkan dengan cara disimpan di atas tampah. Kemudian bungkus dengan daun pisang atau plastik. Simpan semalaman. Besoknya bisa dicuci dan dimasak aneka tumisan, dan pepes. Jangan kaget jika orang sunda sangat suka dengan aneka macam pepes Gansis.
Olahan pepes dage karet
3. Dage dari galendo kelapa
Kelapa adalah pohon sejuta manfaat. Dari mulai pohon, lidi, manggar, buah, sabut hingga umbutnya semua berguna. Namun, ada satu produk turunan dari buah kelapa yang bisa diolah sebagai teman nasi. Ya, buah kelapa yang diolah menjadi minyak menghasilkan ampas dan galendo. Keduanya ini bisa dibuat dage. Sama langkahnya dengan dua dage di atas hanya saja pemeraman dage galendo lebih lama.
Pepes dage galendo
Galendo biasanya akan direndam dalam ember untung menghilangkan kadar minyak. Setelah itu disaring dan diperas. Setelah kadar airnya sedikit galendo dikukus. Dinginkan dengan cara. Dikipasi, baru dibungkus daun pisang. Peram selama 2 malam, hingga tekstur dan aromanya berubah. Dage galendo wanginya sangat khas. Agak bau tapi tercium begitu lezat apalagi jika diolah menjadi pepes dage yang banyak daun kemanginya. Dijamin nasi bisa amblas sebakul.
4. Dage dari biji wijen
Tanaman wijen dibudidayakan oleh para petani karena daya jualnya yang tinggi. Walau untuk menghasilkan 1kg biji wijen dibutuhkan perjuangan. Namun, tanaman tumpang sari ini sering dipakai dalam aneka sajian. Dari mulai kue basah, kue kering, cake dan aneka gorengan.
Namun, biji dage ternyata bisa dibuat olahan dage. Biji wijen dibersihkan dalam wadah. Disaring dan dikukus. Lalu, didinginkan dan diperami semalaman dalam bungkusan-bungkusan daun jati. Baunya luar biasa menyengat jika sudah matang. Biasanya dage wijen ini dibuat pepes, sambal, tambahan sambal kacang panjang(pencok), sambal roay, sambal hiris dll. Sensasi rasa dan bau yang khas inilah yang menjadikan dage wijen sangat diminati.
Pepes dage wijen
Nah, itulah keempat jenis dage yang diolah menjadi berbagai kuliner. Makanan tradisional dari tanah Sunda yang melegenda. Sampai jumpa di artikel berikutnya.
Cianjur, 31012021
Zatil Mutie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H