Mohon tunggu...
Yayi Solihah (Zatil Mutie)
Yayi Solihah (Zatil Mutie) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kenangan Horor di Villa Berhantu Ciloto, Puncak

17 Januari 2021   23:13 Diperbarui: 17 Januari 2021   23:26 13994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepulang dari sana suamiku ditemani temannya pergi ke rumah kuncen di kampung Cinyawar atas. Aku ditemani Teh Lilis yang tampak sedih melihat kondisiku.

"Makanya kalau lagi haid jangan keluar malam sembarangan. Apalagi mandi sebelum matahari terbit. Kata orangtua, Jurig Cai itu seneng dengan bau amis darah wanita yang haid."

Pikiranku seketika makin semrawut. Banyak sekali kejadian aneh yang terus mengusik.

Setelah diobati dengan semburan bangle yang dikunyah suamiku, bentol-bentol itu sedikit berkurang. Aku mulai lega. Namun, keesokan harinya bentol itu kembali meluas. Suamiku dengan telaten menyemburkan kunyahan bangle. Hingga seminggu kejadian itu terjadi aku belum juga sembuh.

Pagi harinya setelah seminggu berkutat melawan penyakit aneh. Kuputuskan untuk pulang dulu ke rumah mertuaku yang berada di Cianjur selatan, karena keluarga kami akan melakukan tasyakuran khitan anak kakak ipar. Sesampainya di tempat mertua. Anehnya, semua bentol di tubuhku hilang dalam sekejap. Aku bersyukur akhirnya bisa terlepas dari kejadian horor itu.

Setelah sebulan di Ciloto, akhirnya kami pindah karena aku mendapat panggilan mengajar di kampung halamanku. Kejadian horor itu hingga kini masih terngiang di benakku. Namun, Alhamdulillah di tempat sendiri tak pernah mengalami hal serupa.

Cianjur, 17012020

Note:

Jurig Cai: Hantu yang mendiami mata air atau aliran sungai terutama di hutan atau pegunungan. Daerah Ciloto masih dipercaya dihuni oleh Jurig Cai ini karena penduduk mendapatkan air dari mata air pegunungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun