Kecemasan
Kondisi emosi yang dirasakan dengan ketakutan dan kekhawatiran yang berlebih. Biasanya dia akan takut untuk melakukan sesuatu karena takut apa yang dialaminya terulang kembali. Sebagai contoh trauma akibat perceraian yang menyebabkan seseorang menjadi takut untuk menikah lagi. Atau pada seorang ibu yang kehilangan bayinya akibat meninggal atau keguguran. Perasaan takut ini menyebabkan rasa serba salah kian mendera.
Shock
Peristiwa yang menimbulkan guncangan kejiwaan yang berat membuat seseorang seolah linglung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Bisa dibilang dia seolah sedang bermimpi. Dalam hal ini orang tersebut akan tampak kurang berkonsentrasi ketika diajak berkomunikasi tidak fokus, labil dan selalu tampak sedih.
Pengrusakan diri
Reaksi selanjutnya untuk trauma situasional adalah penekanan rasa sakit dan kemarahan yang dilampiaskan pada diri sendiri. Sebagai contoh melukai diri sendiri, percobaan bunuh diri, minum racun dll. Trauma semacam ini sudah sangat parah. Sehingga dibutuhkan psikolog.
Adaptasi semu
Biasanya orang pada level ini akan tampak baik-baik saja seolah dia bisa tegar dalam menghadapi masalah. Namun jauh dalam dirinya ia memendam kesakitan. Biasanya orang seperti ini akan mengucapkan: "Ini adalah takdir saya". Tetapi pada faktanya dia hanya menyembunyikan perasaan dan mencoba terlihat tegar di hadapan orang lain.
Kehilangan orang yang dicintai tentunya sangat menyakitkan. Namun, apakah kita akan terus berkubang dalam kesedihan dan kekecewaan? Seyogyanya kita harus ingat jika apapun yang dimiliki di dunia ini adalah milik Sang Pencipta. Bukankah manusia hanya menjalani dan berusaha menjalani takdir?
Di sinilah peran keluarga dan sahabat sangat dibutuhkan. Memulihkan kondisi trauma pada jiwa seseorang memang sulit namun dengan cinta dan kasih sayang orang terdekat akan membantu seseorang untuk bangkit dan kembali menjalani kehidupan dengan penuh percaya diri.
Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel yang lainnya.