Mohon tunggu...
Yayi Solihah (Zatil Mutie)
Yayi Solihah (Zatil Mutie) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir: Ulah Manusia yang Menyebabkan Alam Murka

12 Januari 2021   00:10 Diperbarui: 12 Januari 2021   00:51 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinggal di wilayah dataran rendah dan berdekatan dengan sungai besar tentunya membuat was-was. Ketika musim hujan tiba tak lagi bisa tidur nyenyak karena banjir selalu menghantui. Itulah yang dirasakan warga kampung sebelah saya yang terletak di pinggir sungai Cisokan Desa Mekarsari Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur.

Kampung baru ini adalah relokasi dari tempat yang sebelumnya adalah tanah milik TNI AU. Bukan hanya itu beberapa kampung seperti Babancong, dan Bojongterong, bahkan kecamatan Leles terkena dampak banjir yang cukup parah.

Kampung Babancong terendam banjir 2020: Dok.pri
Kampung Babancong terendam banjir 2020: Dok.pri

Seperti awal tahun 2021 ini hujan yang mengguyur daerah saya intensitasnya sangat tinggi. Daerah bantaran sungai selalu menjadi perhatian pemerintah desa. Sehingga anjuran untuk selalu waspada ketika air meluap selalu disebarluaskan melalui medsos ataupun ketua RT setempat. Mengingat tahun-tahun sebelumnya banjir bandang yang menerjang telah merendam hingga hampir satu Minggu.

Banjir yang ketinggiannya hingga 1.5 meter itu tak pelak melumpuhkan kegiatan warga. Para warga dievakuasi ke kampung sebelah yang lebih aman.

Kampung baru banjir 2020: Dok.pri
Kampung baru banjir 2020: Dok.pri

Semoga puncak hujan yang diprediksi akan terjadi pada pertengahan Januari sampai Februari ini tidak sampai menimbulkan banjir 2021. Kesadaran warga pun sudah semakin meningkat. Seperti kewaspadaan terhadap gejala intensitas hujan. Melihat kondisi debit air sungai dan juga menyiapkan bekal untuk dibawa saat banjir tiba-tiba datang.

Fenomena banjir memang kian marak terjadi, ada yang menyebut ini kemarahan alam. Sudah sepantasnya kita memulai dari diri sendiri. Banjir bisa dihindari jika kita menjaga kebersihan lingkungan. Seperti: tidak membuang sampah ke sungai atau got. Tidak menebang pohon hingga bukit atau lahannya gundul.

Untuk pekarangan rumah bisa membuat resapan air. Dengan halaman yang dipenuhi rumput dan membuat lubang biopori. Daya resap air yang makin kurang akibat permukaan tanah banyak tertutup aspal atau beton inilah salah satu penyebab banjir.

Segala musibah dan kesusahan dunia adalah disebabkan dosa kita dan akibat perbuatan manusia sendiri. Sehingga tidak layak kita saling menyalahkan dan mencari kambing hitam. Cukuplah Firman Allah Ta’ala di beberapa ayat Al-Quran mengingatkan kita.

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”  (Ar-Rum: 41)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun