Mohon tunggu...
Yayi Solihah (Zatil Mutie)
Yayi Solihah (Zatil Mutie) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nostalgia Pilih Kampus Favorit: Kenangan Tak Terlupakan Sepanjang Masa

11 Januari 2021   00:16 Diperbarui: 11 Januari 2021   05:07 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Daftar Kuliah: anakuntad.com

Dear Diary,

Awal tahun 2021 tak terasa mengingatkanku pada kenangan 16 tahun yang lalu. Rasanya seperti kembali ke zaman remaja. Lulus tahun 2005, masih terbayang ketika guru menanyakan akan pilih kampus yang mana. Dalam hati kala itu begitu bahagia sekaligus bingung tak ada ujung.

Ketika SMA mengambil jurusan IPS membuatku sempat memilih untuk masuk jurusan Akuntansi. Belum lagi tawaran PMDK di kampus ternama karena nilai mapel bahasa Inggrisku termasuk besar tiap semester. Kala itu guru bahasa Inggris kami menyarankan masuk akademi bahasa asing di Bandung. Beliau siap mengantar dan membantu pendaftaran. Untuk jalur prestasi dari nilai rata-rata ekonomi dan matematika pun sudah masuk kategori lolos untuk masuk STAN Jakarta.

Namun, sayang beribu sayang. Orangtua melarang memilih jurusan itu. Mungkin karena latar belakang kami yang hanya keluarga petani. Ayah lebih memilih jurusan pendidikan. Dia hanya setuju jika aku menjadi guru. Padahal saat itu lulusan dari jurusan pendidikan sudah menjamur.

Diantar kerabat aku akhirnya mendaftar di kampus swasta, STAI Syamsul Ulum Sukabumi. Kampusnya begitu luas dan lingkungannya sejuk.  Saat itu pun aku harus memilih sesuai pilihan ayah. Yaitu jurusan pendidikan guru SD/MI. Walaupun penuh ragu aku mulai mengumpulkan berkas administrasi, seperti fotocopy ijazah, foto, surat keterangan berkelakuan baik dari sekolah.

Sungguh di luar dugaan. Sebuah tantangan saat tes seleksi masuk. Kami diberikan kewajiban untuk menghafal minimal 1 juz Al-Qur'an. Bonusnya beasiswa uang kuliah satu bulan. Jika hafal 15 Juz akan beasiswa selama 4 semester. Namun, jika hafal 30 Juz akan full bebas biaya perkuliahan hingga lulus. Alhamdulillah saat itu karena aku lulus dari madrasah Aliyah. Kemampuan menghafal Al-Qur'an Juz ke-30 masih terasah.

Betapa senangnya ketika mendapatkan jas almamater jurusan dan kami dikumpulkan untuk  persiapan  ospek. Bukankah itu yang dikenang setiap mahasiswa baru? Pengenalan kampus saat itu benar-benar menyenangkan tanpa ada perpeloncoan. Keseruan kami pun ditutup dengan kenangan tak terlupakan yaitu jalan-jalan ke Pangandaran.

Ternyata pilihan ayah tidak salah. Akhirnya aku menikmati hasilnya dengan menjadi seorang pendidik.  Walaupun akhirnya aku memilih kuliah lanjutan dengan jurusan yang berbeda yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Namun berkat pilihan ayah, aku mencintai jurusan pendidikan dan menikmati profesi sebagai tenaga pendidik di SMK Negeri 1 Agrabinta Cianjur sekarang.

Menikmati profesi Guru: Dok.pri
Menikmati profesi Guru: Dok.pri

Itulah kenanganku memilih kampus yang akhirnya dipilihkan oleh ayah. Sesuai pepatah Karena dalam keridhoan orangtua tersimpan keberkahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun