Mohon tunggu...
Yayi Solihah (Zatil Mutie)
Yayi Solihah (Zatil Mutie) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Arti Mensyukuri Kekurangan Fisik dari Seorang Karmila Liah

11 Oktober 2020   06:49 Diperbarui: 11 Oktober 2020   07:03 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat dari video yang diunggah Mila di laman Youtube. Gadis yang dipenuhi bekas luka bakar di wajahnya itu menyampaikan sebuah klarifikasi sekaligus kata-kata motivasi bagi yang memiliki kekurangan fisik.

Dalam video dan postingan di Facebook miliknya. Dia bercerita tentang kisah naas yang mengubah fisiknya. Wanita bernama Mila ini awalnya dilahirkan dalam kondisi normal dengan fisik yang sempurna tanpa kurang satu apapun.

Pada saat bayi Mila berusia kurang dari 1 tahun atau tepatnya 11 bulan terjadi sebuah kecelakaan yang memilukan. Saat ibunya shalat, bayi Mila diletakkan di baby walker. Si ibu khusyuk dengan shalatnya hingga tidak tahu si bayi masuk ke dapur yang masih memakai tungku kayu bakar. 

Api masih membara di dalam tungku. Bayi itu terjatuh dan masuk ke dalam tungku api, hingga merubah keadaan fisiknya secara total.

Pertolongan pertama pun hanya bisa dilakukan secara medis sederhana oleh bidan dan dukun kampung. Karena jarak kampung yang sangat jauh dengan Rumah sakit. Beruntung akhirnya setelah dirujuk Mila kecil bisa masuk di Rumah sakitb kabupaten.

Selama 3 bulan menjalani perawatan, 3 kali operasi di saat balita, dan tambahan 2 kali operasi di usia 19 dan 20 tahun, dan sekarang umurnya 22 tahun.

Mila melalui perjuangan panjang hanya untuk bisa membuka dan menutup mata. Sebelum operasi terakhir mata Mila tidak memiliki kelopak. Anda bisa membayangkan betapa sakitnya ketika keringat atau debu masuk ke mata kita tapi kita tidak bisa berkedip.

Atas usaha tim dokter di RSUD Pekanbaru akhirnya Mila bisa sedikit menikmati kesehatan layaknya orang normal lainnya.

Mila tetap percaya diri: FB Mila Henna
Mila tetap percaya diri: FB Mila Henna

Bukan sedikit orang yang merasa jijik dan menghujatnya tatkala Mila mengunggah foto di akun pribadinya. Namun, Mila tak pernah berhenti berjuang, tanpa menyerah dengan lawan semua bullyan dengan rasa percaya diri. Mila pun tak pernah jadi orang yang hanya mengis belas kasihan. Wanita ini selalu bekerja untuk memiliki penghasilan.

Beruntung ada bidan dan dokter yang mempercayainya bekerja di klinik mereka untuk membantu bersih-bersih dan lain-lain.

Kreativitas Henna karya Mila: FB Mila Henna
Kreativitas Henna karya Mila: FB Mila Henna

"Begitu banyak orang yag mendukung saya dan masih banyak juga orang yg tak seberuntung saya. Dan alhamdulillah saya masih kuat dengan adanya mereka. Sekian terimakasih atas waktu kalian yg sempat membaca."

Itulah ucapan penutupnya yang sangat-sangat mengharukan sekaligus membuat kita sadar. Hidup ini bukan hanya untuk meratapi kekurangan. Tapi bagaimana menjalani hidup dengan anugerah dan kerja keras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun