Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Krimea: Sumber Konflik Abadi antara Rusia & Ukraina

30 Juni 2024   21:09 Diperbarui: 30 Juni 2024   21:14 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tindakan tersebut menimbulkan protes dari warga Krimea yang menginginkan rumah mereka, menjadi negara sendiri yang mandiri bukan di bawah bayang-bayang Ukraina maupun Rusia. 

Alex Gendler Jurnalis VOA menjelaskan setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, warga Etnis Tatar sebanyak 150 ribu orang yang merupakan penduduk asli Krimea kembali pulang ke tanah mereka. 

Setelah berakhirnya Perang Dingin yang berujung pada runtuhnya Uni Soviet, orang-orang Tatar diketahui memiliki hubungan yang baik dengan kelompok Anti Soviet dan Nasionalis Krimea-Ukraina. 

Melihat masa lalu mereka, selama berada di bawah kekuasaan Soviet yang sering diperlakukan tidak adil bahkan hingga diusir paksa ke negara bagian lain oleh pemerintah Soviet. 

Orang-orang Tatar memutuskan untuk bergabung bersama Ukraina, pemerintah Ukraina menggelar pemungutan suara di Krimea dan hasilnya mayoritas warga ingin Krimea menjadi negara yang mandiri.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun