Tindakan tersebut menimbulkan protes dari warga Krimea yang menginginkan rumah mereka, menjadi negara sendiri yang mandiri bukan di bawah bayang-bayang Ukraina maupun Rusia.Â
Alex Gendler Jurnalis VOA menjelaskan setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, warga Etnis Tatar sebanyak 150 ribu orang yang merupakan penduduk asli Krimea kembali pulang ke tanah mereka.Â
Setelah berakhirnya Perang Dingin yang berujung pada runtuhnya Uni Soviet, orang-orang Tatar diketahui memiliki hubungan yang baik dengan kelompok Anti Soviet dan Nasionalis Krimea-Ukraina.Â
Melihat masa lalu mereka, selama berada di bawah kekuasaan Soviet yang sering diperlakukan tidak adil bahkan hingga diusir paksa ke negara bagian lain oleh pemerintah Soviet.Â
Orang-orang Tatar memutuskan untuk bergabung bersama Ukraina, pemerintah Ukraina menggelar pemungutan suara di Krimea dan hasilnya mayoritas warga ingin Krimea menjadi negara yang mandiri. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H