Nena Zakiah Jurnalis IDN Tinmes menjelaskan Khopesh adalah senjata yang sangat ikonik di era Mesir Kuno, jika dilihat bentuknya seperti tanda tanya.Â
Dalam peperangan benda ini digunakan sebagai senjata kedua  (secondary weapon) untuk pertarungan jarak dekat setelah tombak, senjata ini terbuat dari besi atau perunggu dan sangat populer di kalangan para tentara Mesir Kuno.Â
Khopesh juga sering digambarkan dalam karya-karya seni Mesir Kuno, banyak makam para Bangsawan Mesir Kuno yang terdapat gambar ukiran senjata ini di batu nisannya untuk melambangkan jabatannya.
Chukonu - China
Ini adalah senjata yang populer di abad ke-2 peradaban China Kuno dan merupakan sebuah inovasi yang canggih pada masanya, dikisahkan ada seorang Jenderal bernama Chukoliang dimana ia ingin memaksimalkan sebuah Busur Panah (Crossbow).Â
Agar bisa menembak secara beruntun sehingga dapat membunuh lebih banyak musuh, untuk menembakan anak panah dari senjata ini penggunanya harus mengisi amunisi sejumlah 10 anak panah.Â
Kotak kayu yang ada di atas pelontar itu adalah tempat anak panah disimpan, saat sudah terisi pengguna bisa menembakan anak panah dengan menarik tuas yang ada di belakang senjata.Â
Chukonu dinilai jauh lebih efisien dibandingkan Busur Panah biasa, dimana anak panahnya harus dipasang dan ditembakan satu per satu sehingga kesulitan ketika berhadapan dengan banyak musuh.Â
Senjata ini biasa digunakan oleh pasukan pertahanan, untuk menembak pasukan berkuda yang menyerang dalam jumlah banyak.Â
Chris McNab Jurnalis HISTORYNET menjelaskan senjata yang sederhana namun inovatif ini digunakan dalam peperangan di Asia, hingga abad ke-19 Â Chukonu dapat melontarkan 10 anak panah hanya dalam waktu 20 detik.Â
Jangkauan tembakannya bisa mencapai 73 meter namun kekuatannya terbatas, karena busurnya berukuran kecil tidak bisa menembus permukaan-permukaan kuat seperti perisai besi atau kayu tebal.Â