Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengenal Sosok Presiden Iran yang Tewas karena Kecelakaan Helikopter! Benarkah Ini Ulah AS & Israel?

31 Mei 2024   21:13 Diperbarui: 1 Juni 2024   18:01 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Tribunnews.com (potret warga Iran yang sedang berkabung atas meninggalnya Presiden mereka)

Awal Mula Tragedi

Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi sempat menggemparkan publik beberapa minggu lalu media massa mulai dari TV hingga media sosial, begitu ramai melaporkan tentang peristiwa ini parahnya adalah kecelakaan ini terjadi pada saat konflik antara Iran dan Israel memanas. 

Ini yang kemudian memunculkan berbagai dugaan dan kospirasi dari publik, ada yang menduga ini adalah ulah Amerika Serikat untuk mengkudeta Iran. 

Ada juga yang menduga Helikopter yang ditumpangi Presiden Iran ini jatuh karena ditembak oleh Israel menggunakan Rudal, dan masih banyak lagi teori-teori yang beredar di media. 

Lalu apakah itu benar? Apakah dia dibunuh oleh musuh-musuh Iran? Atau ini benar-benar murni kecelakaan?, beredar juga di media sosial video-video yang memperlihatkan beberapa warga Iran yang malah senang. 

Mereka ramai-ramai berpesta dan berjoget setelah mengetahui Presidennya tewas, artikel ini akan membahas lengkap tentang kecelakaan yang dialami Presiden Iran. 

Siapa sebenarnya Ebrahim Raisi? Dan apa dampak dari kematiannya?, kecelakaan Helikopter yang ditumpagi Presiden Iran ini terjadi pada hari Minggu 19 Mei 2024. 

Thea Fathanah Akbar Jurnalis CNBC Indonesia menjelaskan, laporan tentang jatuhnya Helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian telah dirilis ke publik pada Minggu 26 Mei 2024. 

Dalam laporan tersebut, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahwa Helikopter tersebut ditembak atau aktivitas kriminal lainnya. 

Laporan Militer Iran menyebut Helikopter terbakar setelah menabrak pegunungan dan tidak ada bekas tembakan peluru atau rudal di sana, Komite Militer Iran menjelaskan lebih lanjut bahwa mereka akan terus menyelidiki peristiwa ini.

Lokasi Kecelakaan

Mengutip dari ALJAZEERA saat kecelakaan itu terjadi Presiden Raisi sedang dalam perjalanan untuk berkunjung ke 2 Proyek PLTA, yakni Bendungan Qiz Qalasi dan Khoda Affarin di provinsi Azerbaijan Timur. 

Wilayah tersebut berada di ujung barat Iran yang berbatasan langsung dengan negara Azerbaijan, kedua pembangkit listrik tersebut adalah proyek kolaborasi antara pemerintah Iran dan Azerbaijan.

Kedua bendungan itu dibangun di sungai Aras yang merupakan pembatas negara Iran dan Azerbaijan, oleh karenanya di acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh pejabat-pejabat Iran saja tapi para petinggi Azerbaijan juga hadir. 

Termasuk Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, selain 2 proyek itu Presiden Raisi juga memiliki agenda untuk berkunjung ke peresmian Kilang Minyak di Tabriz (Ibukota Azerbaijan Timur). 

Di perjalanan ke Tabriz itulah kecelakaan terjadi, Pejabat Iran menyebut bahwa rombongan Presiden Raisi terdiri dari 3 Helikopter saat perjalanan dari Qiz Qalasi salah satu Heli hilang kontak. 

Yashinta Difa Pramudyani menjelaskan romobongan Helikopter Presiden Raisi, jatuh di wilayah Varzaqan provinsi Azerbaijan Timur. 

Saat berada dalam Helikopter yang sedang menuju ke Kota Tabriz itu Presiden raisi ditemani oleh Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, Gubernur Provinsi Azarbaijan Timur Malek Rahmati, dan Mehdi Mousavi Kepala Ajudan. 

Pejabat Iran ada yang langsung datang ke lokasi kecelakaan, lalu segera mengonfirmasi kematian seluruh penumpang dalam heli tersebut termasuk Presiden Raisi.


Laporan Hilang Kontak

Hal aneh di peristiwa ini adalah kecelakaan terjadi pukul 13:30 waktu setempat sedangkan laporan tentang Helikopter ini hilang kontak, baru terbit pada jam 16:00 ada jarak waktu yang cukup lama di sana. 

Pemerintah Iran sendiri telah memberikan pernyataan resmi yang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi, ia mengatakan bahwa penyebab dari kecelakaan ini  adalah cuaca buruk. 

Saat itu diketahui kondisinya di kawasan pegunungan tersebut sedang hujan deras dan berkabut, beberapa saat setelah Helikopter yang ditumpangi Presiden hilang kontak 2 Heli lainnya sempat berputar arah untuk mencarinya.

Kurang lebih 20 menit kedua Helikopter itu berusaha mencari tapi tidak berhasil, akhirnya 2 Heli itu memutuskan untuk mendarat darurat dan meminta bantuan Tim SAR. 

Perlu diingat bahwa tempat terjadinya kecelakaan ini adalah pegunungan, sehingga membuat proses evakuasi sulit dilakukan karena kontur daratan yang bergelombang dan terjal. 

Ansari hasyim Jurnalis Tribunnews.com menjelaskan Pakar Penerbangan Kyle Bailey di Al-Jazeera mengatakan, bahwa kurangnya komunikasi dari Pilot merupakan faktor lain yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi. 

Jika sebuah Helikopter mengalami masalah teknis saat terbang, tugas utama Pilot adalah menjaga agar pesawat tetap di udara dan komunikasi menjadi prioritas kedua. 

Bailey menambahkan bahwa ia dan timnya tidak mendengar suara Pilot berteriak 'Mayday', dari rekaman kontak terakhir Helikopter tersebut dengan pusat Kontrol Lalu Lintas udara. 

Hal ini terjadi kemungkinan karena Pilot terlalu panik dan berusaha mengendalikan Helikopter, kemungkinan lainnya penyebab dari kecelakaan ini adalah rusaknya rotor belakang Helikopter.

Pencarian Hingga Dini Hari

Proses evakuasi berjalan sangat lama dari Minggu sore sampai Senin dini hari baru tim SAR menemukan Helikopter yang jatuh itu, semua penumpang ditemukan tewas mengenaskan termasuk Presiden Raisi. 

Selain itu ada beberapa Pejabat Tinggi Iran yang juga tewas di kecelakaan ini menurut Panglima Militer Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami setidaknya ada 6 orang yang menemani Presiden di Helikopter tersebut. 

Mereka adalah Menteri Luar Negeri Iran Hossen Amir Abdollahian, Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati, dan seorang Ulama besar Iran Ayatollah Mohamad Ali Al E Hashem. 

Ada juga 3 orang Tentara yakni Brigadir Jenderal Mohamad Mehdi Mousav, Kolonel Seyyed Taher Moustafavi, dan Mayor Behrous Qadimi dari sini bisa kita lihat Helikopter tersebut berisi orang-orang penting. 

Ikhsan Suryakusumah Jurnalis Inilah.com menjelaskan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Iran Mohammad Hassan Nami. 

Mengatakan kondisi Jenazah Presiden Raisi dan korban lainnya masih dapat dikenali walaupun kondisinya ada beberapa yang hangus terbakar, menurutnya tidak perlu tes DNA untuk membuktikannya. 

Dikutip dari kantor berita IRNA pada Selasa 21 Mei 2024 Hassan Nami menyatakan semua jenazah sudah dikenali, selanjutnya akan diserahkan pada pihak Rumah Sakit untuk diperiksa lebih lanjut. 

Mendengar kabar duka ini Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei mengumumkan hari berkabung nasional selama 5 hari, dimulai saat upacara pemakaman Presiden Raisi pada 22 Mei 2024.


Mengenal Sosok Ebrahim Raisi

Sekarang mari kita bahas mengenai siapa sosok Presiden Iran ini? Ebrahim Raisi diketahui puluhan tahun berkarir di dunia Politik Iran, ia dikenal sebagai sosok dengan pandangan Konservatif garis keras (ingin selalu mempertahankan tradisi). 

Sebelum menjadi Presiden pria ini berperan aktif dalam pergerqakan Revolusi Islam di Iran, Raisi muda adalah seorang Aktivis Mahasiswa yang ikut serta dalam gerakan protes terhadap pemerintahan Shah Iran. 

Di usia 25 tahun Raisi menjabat sebagai Wakil Jaksa di Teheran, menutip dari The Guardian saat menjabat Raisi diduga adalah salah satu dari 4 Hakim yang bertugas di Death Commission. 

Yakni sebuah lembaga peradilan rahasia yang dibentuk oleh Ayatollah Khomeini (Pemimpin Iran), untuk mengadili ribuan tahanan Politik tapi bukan melalui peraturan undang-undang yang berlaku. 

Jadi singkatnya mereka memenjarakan para lawan Politiknya, secara semena-mena tanpa melalaui proses Hukum yang semestinya. 

Jurnalis Detik.com Devita Savitri menjelaskan Ebrahim Raisi lahir pada 14 Desember 1960 di Kota Masyhad, wilayah pusat budaya dan agama Syi'ah di Iran Raisi lahir di masa revolusi dan modernisasi. 

Saat itu sedang terjadi konflik antara Pemerintah yang dipengaruhi oleh oleh Ideologi Barat melawan Ulama, di masa itu banyak Ulama yang dirampas haknya bahkan sampai dipenjara karena aktif mengkritik Pemerintah. 

Raisi sendiri juga lahir dan tumbuh dari keluarga Ulama, sejak kecil ia mendapatkan pendidikan agama yang kuat saat remaja Raisi berguru kepada Ruhollah Khomeini (Ulama terkenal Iran pada masa itu).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun