Sialnya 2 hari setelah pengeboman tersebut markas mereka diserbu oleh Polisi, Timofey dan seluruh timnya ditangkap mereka dinyatakan bersalah karena telah membunuh Kaisar.Â
Penulis Jurnal Spartacus Educational Cathy Porter menjelaskan Timofey dan teman-temannya, dieksekusi pada 3 April 1881 di pagi hari mereka diberi teh dan pakaian eksekusi berwaran hitam.Â
Kemudian kelompok Militan itu dibawa menuju tiang tempat mereka akan digantung dengan kedua kaki dirantai, para terpidana dibawa menggunakan kereta Polisi.Â
Pada saat ekskusi tali yang mengikat leher Timofey putus sehingga ia langsung jatuh ke tanah dan tidak mati, di percobaan kedua Timofey digantung sambil dipaksa untuk mengangkat kakinya untuk mengurangi beban agar talinya tidak putus.Â
Namun hasilnya tetap sama Timofey tidak kunjung mati ia hanya tersiksa karena lehernya dicekik, di percobaan ketika tim eksekusi menggunakan tal yang lebih tebal dan akhirnya Timmofey tewas.
Ferdy Sambo
Dari nama-nama yang disebutkan sebelumnya ini adalah yang paling dekat dan ramai diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia di tahun 2022 lalu, seorang Jenderal Polisi yang membunuh anak buahnya sendiri di rumah dinasnya.Â
Kasus ini sangat pelik dan rumit membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan Kepolisian Republik Indonesia, pasalnya sampai saat ini tidak ada kejelasan mengenai alasan mengapa Jendral Polisi ini, tega membunuh anak buahnya sendiri.Â
Ketika di pengadilan Sambo mengaku melakukannya karena anak buahnya yang bernama Joshua telah memperkosa istrinya, merasa kesal dan kecewa dengan Ajudannya itu ia pun membunuhnya dengan Pistol Glock 17.Â
Namun yang membuat publik tidak percaya adalah pembunuhan ini begitu terstruktur, mulai dari rkayasa rekaman CCTV, bekas tembakan peluru di tembok yang terlihat disengaja, sampai hilangnya beberapa barang bukti.Â
Publik pun semakin menduga-duga, pasti ada tujuan lain yang jauh lebih besar daripada masalah personal antara anak buah, bos, dan istrinya karena skenario pembunuhan ini begitu rapi.Â