Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis & Kontent Kreator Multi Talenta

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bingung! Orang Kaya yang Bener Itu Gimana Sih?

8 Agustus 2023   16:21 Diperbarui: 9 Agustus 2023   15:48 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: BERITAKINI (ilustrasi orang kaya dengan uang yang banyak)

Siapa Orang Kaya?

Kebanyakan dari kita sampai sekarang menganggap bahwa orang kaya adalah mereka yang punya banyak harta atau aset, anggapan seperti ini tidak salah tapi kurang tepat untuk mendefinisikan orang kaya. 

Orang yang punya banyak aset seperti mobil, rumah, perhiasan atau harta benda lainnya dan tidak punya hutang itu belum tentu kaya, kenapa? Karena jika seseorang punya banyak harta tapi dimusuhi atau tidak punya teman maka semua itu tidak ada artinya. 

Ada banyak orang yang menurut masyarakat dia sudah kaya, sudah punya banyak uang dan aset berharga lainnya tapi malah bunuh diri. 

Masyarakat Indonesia umumnya menghabiskan uang untuk kebutuhan dasar non-pangan seperti cicilan/kontrak rumah, BBM, listrik, pembelian dan perawatan kendaraan pribadi, sampai kuota internet. 

Data dari Indonesiabaik.id menyebutkan masyarakat Indonesia khususnya di daerah perkotaan, menghabiskan 45% uang mereka dalam sebulan untuk makanan dan minuman. 

Sedangkan 55% sisanya untuk membeli kebutuhan lain yang bukan makanan seperti baju, tas, sepatu, hp, liburan dan di kota-kota besar pengeluaran untuk gaya hidup seperti ini jauh lebih besar dibandingkan untuk makan dan minum. 

Fenomena ini yang menjadi pertanyaan karena bagaimana bisa orang lebih mengutamakan gaya hidup agar terlihat keren di mata orang lain dengan memiliki barang-barang bagus, dibandingkan menjadi orang yang cukup dan akhirnya menjadi kaya?. 

Kenapa masih banyak orang yang sudah kaya tapi malah tertekan dan tidak menikmati hidupnya?, apa yang salah dengan masyakat kita sebenarnya apakah mindset tentang kekayaan? Atau cara menghabiskan uangnya?. 

Mengutip dari Kompas.com Freddy Pieloor Penulis sekaligus Ahli Finansial, menyatakan bahwa menjadi kaya itu memerlukan proses dan waktu yang panjang. 

Kekayaan bisa diraih dengan kerja secara disiplin dan komitmen, jangan pernah bermimpi menjadi kaya secara instan dan menjadi kaya bukanlah akhir dari perjalanan hidup.

Kaya Bukan Hanya Tentang Materi 

Kalau melihat seluruh aspek dalam hidup kaya itu tidak bisa hanya diartikan memiliki uang banyak karena jika kaya sama dengan punya banyak uang, maka orang bisa benar-benar kaya hanya dari menang lotre. 

Jika memang ada orang kaya karena menang lotre biasanya kekayaannya itu tidak bertahan lama, karena mindsetnya miskin dan mentalnya belum siap untuk memiliki uang sebanyak itu. 

Jadi dia kaya kemudian foya-foya, uangnya habis, dan akhirnya kembali miskin, Seperti kasus petani-petani di Tuban Jawa Timur yang menjual tanah dan sawahnya untuk membeli mobil dan rumah lalu uangnya habis dan akhirnya jatuh miskin. 

Jadi kaya itu tidak hanya soal uang tapi ketika kita sudah bisa survive artinya sudah bisa memnuhi kebutuhan dasar seperti makan, minum, pakaian, dan rumah tinggal, punya hubungan yang baik dengan orang-orang sekitar mulai dari keluarga, teman, rekan kerja, sampai pasangan, kemudian kita juga memiliki etika yang baik dalam menjalani hidup di lingkungan sosial. 

Mengutip dari Radarrempoa.com dalam artikel berjudul 'Definisi Kaya yang Perlu Diketahui oleh Setiap Orang dalam Menyikapi Hidup' walaupun kekayaan materi atau finansial, memang dapat memberi kita kenyamanan dan kemudahan dalam beberapa urusan hidup. 

Tapi ada aspek lain yang juga penting untuk menikmati dan menghargai hidup, contohnya seperti yang disebut sebelumnya hubungan emosional dengan keluarga, teman, atau pasangan. 

Kemudian kemampuan kita dalam mencintai diri sendiri dan orang lain, membahagiakan diri sendiri dan orang lain, semua itu adalah aset non-materiil yang berharga dalam hidup sehingga membuat kita menjadi kaya.

Terlihat Kaya Bukan Kaya Beneran

Sekarang ini di media sosial banyak orang yang flexing atau memamerkan barang-barang berharga yang dimilikinya, tidak hanya barangnya saja yang difoto atau dibuat video tapi juga struk pembelian barang tersebut yang angkanya terbilang mahal. 

Ini dilakukan untuk menunjukan kepada orang-orang bahwa barang yang dimilikinya itu mahal, ada juga yang pamer dengan membuat konten Tanya jawab harga outfit mulai dari sepatu, celana,baju, jaket, sampai jam tangan yang disebutkan harganya mencapai puluhan bahkan ratusan juta. 

Semua itu dilakukan secara tidak langsung untuk menunjukan, betapa kayanya seseorang dengan barang-barang atau pakaian mahal yang dia miliki. 

Begitulah cara orang-orang di zaman sekarang untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain  bahwa dia kaya, padahal kita tidak pernah tahu apakah barang-barang mewah yang dipamerkannya itu benar-benar miliknya atau bukan. 

Mengutip dari Cermati.com dalam artikel berjudul 'Orang Kaya dan Pura-Pura Kaya: Ini Bedanya!', dijelaskan bahwa salah satu yang membedakan, antara orang yang beneran kaya dengan yang pura-pura kaya adalah topik pembicaraan. 

Orang yang beneran kaya tidak terlalu tertarik membicarakan kekayaan mereka dan cenderung bersikap lebih santai kalau bicara soal harta, karena mereka mempunyai mental yang jauh di atas orang yang pura-pura kaya dan hobi flexing. 

Sebaliknya orang-orang yang pura-pura kaya dan hobi flexing di media sosial, akan selalu bersemangat dalam membahas kekayaan yang mereka miliki. 

Bahkan mereka akan terus bicara dan bercerita tentang kekayaan mereka tanpa ditanya, inilah yang disebut pamer atau flexing karena dengan terus bicara tentang kekayaan mereka merasa bangga dengan diri sendiri.

Kaya: Bahagia, Sehat, & Produktif   

Kebahagiaan itu diciptakan bukan dicari jadi kaya secara materi saja tidak cukup kita juga harus mampu bahagia dengan diri sendiri, cara membahagiakan diri sendiri adalah dengan menjaga kesehatan jadi tidak sakit fisik maupun mental adalah harta kekayaan yang berharga. 

Selain itu kita juga harus bisa produktif artinya mampu menghasilkan sesuatu, apapun itu baik karya atau menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang kita inginkan. 

Kekayaan adalah tentang kebahagiaan dan untuk menciptakan kebahgiaan itu kita harus sehat dan produktif, apalagi ketika mampu bermanfaat untuk orang lain, seperti memberi kursus atau mengedukasi dalam suatu bidang disitulah arti kebahagiaan dan kekayaan.

Tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri atau mengumpulkan uang untuk diri sendiri, tapi juga memberi dampak kepada lingkungan dan masyarakat. 

Jadi kaya tidak hanya hanya tentang punya banyak uang meskipun itu juga memberi kita kemudahan dalam hidup, tapi apa artinya uang yang banyak kalau kita kesepian atau bahkan depresi?, apa artinya uang yang melimpah tapi kita sakit-sakitan?, apa artinya uang bermilyar-milyar tapi kita tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat?. 

Jurnalis BisnisMuda.id Rajib Zein menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan setelah berbahagia adalah menjaga kesehatan baik fisik maupun mental. 

Sesibuk apapun kondisinya tetap saja kita hanyalah manusia biasa, kesehatan fisik kita adalah aset yang sangat berharga karena apabila kita sakit maka kita tidak bisa lagi melakukan aktivitas dan kesibukan apapun. 

Kemudian mental yang sehat juga berharga, karena jika mental kita sakit seperti stress berkepanjangan, khawatir berlebihan, atau depresi maka kita akan sulit untuk fokus dalam menjalani aktivitas. 

 

Arti Kaya Terus Berubah

Persepsi masyarakat tentang kaya itu sendiri selalu berubah seiring berjalannya waktu orang kaya di tahun 80an sampai 90an pasti berbeda dengan orang kaya di zaman sekarang, begitu juga dengan definisi orang kaya zaman sekarang dengan 30 tahun yang akan datang. 

Karena zaman ini terus berubah dan berkembang jadi pemahaman kita tentang orang kaya, juga terus bergeser dari waktu ke waktu. 

Bisa saja di masa depan karena perubahan iklim dan pemanasan global yang sudah semakin parah, definisi orang kaya adalah mereka yang memiliki rumah di pegunungan atau dataran tinggi karena di sana udaranya masih segar tidak terkena panas. 

Jadi bisa saja orang kaya di masa depan adalah mereka yang mampu mendapatkan udara bersih, karena di masa depan udara sudah banyak yang tercemar karena pemanasan global misalnya. 

Jadi miskin dan kaya itu relatif menurut pandangan orang di zaman sekarang saja bisa berbeda-beda, apalagi nanti di masa depan ketika kondisi sosial dan alam ini sudah berubah derastis. 

Annisa Nur Jannah Reporter GenPI.co menjelaskan, contoh lain yang sudah terlihat perbedaannya adalah dulu di tahun 80an hingga 90an mobil adalah barang yang sangat mewah. 

Di zaman itu orang yang memiliki mobil pribadi adalah orang yang sangat terpandang di masyarakat, sedangkan sekarang banyak orang yang dengan mudah membeli mobil. 

Karena sekarang sudah banyak bank-bank yang memberikan layanan kredit/cicilan mobil, jadi orang-orang yang biasa-biasa saja bisa punya mobil karena tidak perlu membayar kontan saat itu juga.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun