Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media yang Dipenuhi Ilusi, Bukan Informasi

17 Mei 2023   20:31 Diperbarui: 18 Mei 2023   14:35 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan penting yang masih belum jawab lainnya adalah, bagaimana perusahaan media mendapatkan uang atau dibayar? Bukankah semua layanan yang mereka sediakan dapat kita akses secara gratis?. 

Roger McNamee Pebisnis dan Investor Facebook, bercerita bahwa dirinya sudah berkecimpung di bidang investasi tekonologi selama 35 tahun. 

Ia memaparkan bahwa industri teknologi membuat berbagai macam produk baik hardware maupun software, semua itu mereka jual ke pelanggan dan terlihat seperti bisnis yang sederhana bukan.

Perusahaan Mulai Menjual Penggunanya

McNamee menyatakan dalam 10 tahun terakhir perusahaan-perusahaan besar di Silicon Valley (kawasan industri teknologi di California), tidak lagi menjual software dan hardware melainkan menjual penggunanya. 

Aza Raskin mantan Karyawan Laboratorium Mozila Firefox menyatakan memang kita tidak membayar untuk mengakses layanan media sosial, tapi pengiklan (sponsor) yang membayar perusahaan media sosial. 

Mungkin kalian berpikir bahwa selama ini kita adalah pelanggannya, sebenarnya justru sebaliknya pengiklan (sponsor) adalah pelanggannya kita sebagai pengguna adalah aset yang dijual oleh perusahaan media sosial kepada pengiklan (sponsor), intinya adalah jika kamu tidak membayar untuk sebuah produk berarti kamu adalah produknya. 

Kebanyakan orang menganggap Google hanyalah sebuah mesin pencarian (search engine) dan Facebook hanya media untuk berinteraksi dengan teman-teman, kita tidak menyadari bahwa kedua aplikasi tersebut berlomba-lomba untuk menarik perhatian penggunanya. 

Contoh lain seperti Snapchat, Twitter, Instagram, Youtube, perusahaan pengembang aplikasi-palikasi tersebut memiiliki sistem yang membuat setiap orang yang menggunakannya, terpaku menatap layar selama berjam-jam. 

Sekarang marikita telusuri bagaimana mereka menarik perhatian penggunanya sebanyak mungkin, mereka bisa membuat kita menghabiskan berapa lama dalam sehari untuk bermain media sosial?, bagaimana mereka membuat sebagian hidup kita dihabiskan untuk menatap layar ponsel?. 

Justin Rosenstein mantan Teknisi Facebook dan Google  menjelaskan bagaimana perusahaan-perusahaan media sosial bekerja, mereka menyediakan banyak layanan di internet secara gratis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun