Penerbangan menggunakan pesawat listrik diperkirakan mulai bisa benar-benar terwujud pada tahun 2030 bisa lebih atau kurang dari itu, jika dilihat berdasarkan analisis Laboratorium Ebergi Terbarukan Nasional Amerika.Â
Pada 15 September 2022 lalu maskapai Air Canada menyatakan bahwa akan membeli 30 unit pesawat lisrik, dari perusahaan Heart Aero Space Swedia yang memiliki 30 kursi  untuk dioperasikan pada 2028 nanti.Â
Melansir dari The Coversation dalam artikel berjudul, Â Pesawat Listrik: Bagaimana Penerbangan Jarak Dekat Bisa Dilakukan dengan Baterai.Â
Ada banyak pesawat listrik yang telah berhasil terbang di eropa, negara-negara seperti Inggris, Amerika, dan Kanada sedang gencar melakukan uji coba pesawat listrik yang disebut-sebut akan menjadi masa depan transportasi udara.Â
Dengan angka penumpang dan penerbangan yang akan terus bertambah, sejalan dengan berkembangnya populasi manusia penerbangkan dapat menyebabkan 5 kali lipat emisi karbon di udara pada tahun 2050.Â
Sehingga pesawat lisrik dinilai bermanfaat dalam mengontrol perubahan iklim, karena sekitar 3% emisi karbon di seluruh dunia dihasilkan dari penerbangan.Â
Insinyur penerbangan sekaligus Asisten Profesor University of Michigan Gkin nar, merumuskan konsep penerbangan berkelanjutan dengan pesawat lisrik hibrida sebagai alternatif penggunaan bahan bakar hidrogen.Â
Menurutnya pesawat merupakan salah satu kendaraan yang sangat kompleks, masalah tersulit untuk menerbangkan sebuah pesawat listrik adalah bobot baterainya yang luar biasa berat.
Apakah Benar-Benar Bisa Terbang?
Pertanyaan ini muncul setelah memahami penjelasan di atas bahwa pesawat listrik memerlukan baterai yang sangat besar dan berat, agar bisa terbang di udara sebagaimana peswat bertenaga avtur yang memerlukan mesin jet.Â
Ahli penerbangan asal Jerman Profesor Josef Kallo menjelaskan pertanyaan mengenai apakah pesawat listrik ini bisa diwujudkan, jawabannya adalah berkaitan dengan kepentingan investasi.Â