Yakni penyederhanaan, identifikasi, dan sensasionalisme, pada 1922 Walter Lipmann menulis sebuah buku setebal 272 halaman berjudul 'Public Opinion' dalam buku tersebut, Lipmann menjelaskan bahwa masyarakat sering tidak tepat dalam memilih berita yang baik.Â
Artinya masyarakat masih kurang bijak dalam menyaring informasi yang didapat dari media massa, kebanyakan dari kita masih kebingungan dalam menyikapi setiap berita yang ada.Â
Proses penentuan Headline atau judul berita sangat penting dalam jurnalisme, karena judul yang membuat khayak tertarik untuk membaca keseluruhan isi beritanya.
Kebutuhan Masyarakat akan Berita
Kebutuhan khalayak akan media dijelaskan dalam teori Uses and Gratification yang dikembangkan oleh McQuail, Blumer dan Brown (2005), mereka menggabungkan konsep keterkaitan personal dan interaksi sosial dalam membaca berita di media.Â
Mengutip dari jurnal karya Pupung Arifin, berjdudul Persaingan Tujuh Portal Berita Online Indonesia berdasarkan Analisis Uses and Gratifications.Â
Publik membutuhkan informasi baik perupa pengetahuan atau berita, ketika mengonsumsi berita dari media publik berharap mendapatkan inspirasi atau pengetahuan baru.Â
Nantinya pengatahuan yang didapat dari berita tersebut, dijadikan dasar atau sumber bagi audiens baik individu maupun kelompok untuk bersikap dan bertindak dengan tujuan berkontribusi dalam masyarakat.Â
Terkait pilihan dalam membeli suatu produk misalnya, seseorang tidak ragu dalam membeli produk pilihannya yang mengahruskannya mengeluarkan biaya untuk itu.Â
Karena iklan produk tersebut ada media massa yang ia baca atau tonton setiap hari, membuatnya yakin bahwa produk tersebut memang bagus dan baik untuk dirinya.Â
Ini disebut sebagai tujuan mengonsumsi media untuk mendapat pembenaran atau penguatan nilai-nilai yang diyakini khalayak, mencari sumber pilihan atau kesukaan pribadi, dan eksplorasi hal-hal baru.Â