Teori ini menjelaskan bahwa media massa selalu digunakan sebagai alat komunikasi politik untuk mempengaruhi opini publik, sesuatu yang dianggap penting oleh media otomatis akan dianggap penting juga oleh masyarakat.Â
Agenda Setting memiliki asumsi, bahwa ada hubungan positif antara penilaian yang diberikan oleh media terkait suatu isu atau fenomena dengan perhatian khalayak.Â
Dengan kata lain khalayak akan memperhatikan suatu isu yang dinilai oleh media sebagai sesuatu yang penting, apalagi jika diberitakan secara masif dan terus-menerus.Â
Media massa terbukti memiliki peran yang sangat penting dalam menonjolkan suatu isu atau tokoh tertentu, contohnya Richard Nixon pada 1968 berhasil mengalahkan saingannya Hubert Humprey, dalam pemilihan presiden Amerika Serikat setelah lama ia tidak muncul di media.Â
Menurut beberapa pengamat politik Nixon berhasil karena menggunakan media massa sebagai alat politiknya, dia selalu memberikan senyuman ramah kepada reporter dan wartawan, sehingga itu menjadi branding politik yang ia bangun di media membuat potretnya selalu terpampang di halaman depan media massa.
Henry Subiakto, Komunikasi Politik Media dan Demokrasi, Prenada Media (2014, hlm 13-14)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H