Melansir dari Skill Academy dalam artikel karya Gulman Azkiya Self Reward pada intinya, adalah memberikan penghargaan terhadap diri sendiri setelah melakukan usaha dan mencapai target tertentu.Â
Bentuk penghargaan tersebut bisa bermacam-macam mulai dari membeli barang tertentu, liburan/jalan-jalan, mengambil cuti, sampai menonton film kesukaan selama seharian penuh.Â
Dengan memberi penghargaan kepada diri sendiri dharapkan dapat memuaskan diri sendiri, mungkin banyak dari kalian yang ketika berhasil mencapai target yang sudah kalian tentukan saja sudah senang.Â
Namun masih kurang puas dengan pencapaian tersebut, nah dengan Self Reward inilah kita bisa mendaptakan kepuasan dari apa yang sudah kita kerjakan.Â
Self Reward secara tidak langsung dapat menumbuhkan kepercayaan diri dan melatih kita dalam menghargai setiap proses dalam hidup, dengan meberikan Self  Reward otak kita akan terstimulasi, untuk menciptakan kesenangan dalam segala aktivitas/pekerjaan yang kita lakukan.
Self Reward: Pembenaran Sifat Boros
Kesalahpahaman publik mengenai Self Reward yang pertama adalah dijadikan alat untuk pembenaran sifat boros atau foya-foya, Psikolog Inez Kristianti menekankan untuk selalu bijak dalam memilih Self Reward agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.Â
Bentuk Self Reward bisa bermacam-macam, bisa berbentuk materi/barang atau non materi seperti aktivitas atau suasana tertentu. Mengutip dari Asumsi.co dalam artikel karya Manda Firmansyah menurut Ines Self Reward adalah cara seseorang, untuk memaksimalkan upaya mencintai diri sendiri (Self Love).Â
Psikolog Lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan  "Self reward yang bentuknya materi, kita perlu bijak untuk menentukan apa yang tepat untuk kita, saya juga tidak ingin teman-teman salah kaprah, misalkan jadi beranggapan kalau self reward itu jadi boros."Â
Self Reward bisa saja meningkatkan motivasi diri dalam menjalani hidup untuk kedepannya karena pada dasarnya ini adalah bentuk apresiasi, dari diri sendiri dan kepada diri sendiri untuk menumbuhkan kesan dan perasaan yang bermakna.Â
Inez menilai perilaku membeli barang-barang tanpa pertimbangan, terlebih jika hanya sekedar keinginan (lapar mata) atau semata-mata ikut-ikiutan tren tidak bisa disebut sebagai Self Reward.Â