Pengantar
Setiap manusia di dunia ini membutuhkan penghargaan (Reward) atas segala usaha yang telah dilakukan dan pencapaian yang berhasil diraih, Reward ini bisa berasal dari perusahaan, sekolah, perguruan tinggi, komunitas, sampai keluarga. Â
Namun ada istilah baru muncul sekarang ini yakni 'Self Reward' yang diartikan sebagai tindakan menyenangkan diri sendiri, dengan membeli barang-barang kesukaan atau jalan-jalan liburan, sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri setelah melakukan pekerjaan tetentu.Â
Misalnya seorang siswa berhasil rangking 5 besar dikelasnya dan menabung selama satu tahun dengan mengurangi jajannya di sekolah, kemudian uang hasil tabungannya tersebut digunakan untuk membeli sepatu baru, sebagai bentuk apresiasi atas usahanya selama menabung dan belajar selama satu tahun ini.Â
Jadi Self Reward ini merupakan cara mengapresiasi diri ketika kita berhasil mencapai suatu target tertentu, tapi jika dilihat-lihat kebanyakan orang menggunakan Self Reward sebagai alasan, untuk membeli sesuatu atau menghabiskan uang dengan sembarangan yang mengarah pada pemborosan uang.Â
Bahkan ada yang beralasan  Self Reward padahal hanya mencari pelarian, dari beban tanggung jawab pekerjaan yang membuatnya tertekan atau yang lebih parah lari dari tanggung jawab.Â
Arikel ini akan membahas makna Self Reward yang benar dan bahaya pemborosan berkedok Self Reward, agar kemudian kita tidak lagi salah kaprah dalam mengartikan istilah ini.
Apa itu Self Reward?
Pertama kita harus memahami terlebih dahulu konsep dari Self Reward itu sendiri seperti yang dijelaskan sebelumnya, misalnya ada seorang penulis berita/blog yang berhasil menulis 5 artikel dalam sehari kemudian dari usahanya tersebut, ia memberikan apresiasi kepada dirinya dengan membeli laptop baru yang sudah lama ia dambakan.Â
Apresiasi tersebut dilakukan dengan tujuan mendapatkan kesenangan dan kepuasan, berkat usaha keras dalam melakukan pekerjaannya dan mencapai target yang sudah ditetapkan sebelumnya.Â