Efisiensi dan kemudahannya membuat sistem pembayaran dengan Uang Elektronik dalam berbagai platform menjadi favorit sebagian besar masyarakat di era digital, pada tahun 2016 ada 7 Triliun Rupiah saldo seluruh Uang Eletronik di Indonesia, terus meningkat sampai 2020 mencapai 205 Triliun Rupiah berdasarkan Data Bank Indonesia.Â
Di masa pandemi perkembangan industri layanan digital semakin pesat, bisa kita lihat raksasa digital seperti Gojek dan Tokopedia yang kini bergabung membentuk korporasi baru bernama GOTO.Â
Melansir dari website Universtas Kristen Duta Wacana dalam artikel yang ditulis oleh Valinda, tahun 2020 ditemukan adanya peningkatan, terhadap penggunaan Uang Elektronik yang membantu memperlambat laju inflasi.Â
Kenaikan harga barang secara umum terjadi terus-menerus karena peredaran uang tunai lebih cepat daripada pasokan barang di pasar, angka inflasi yang sangat tinggi berarti kenaikan harga barang yang tinggi juga.Â
Laju inflasi menurun dalam bebrapa tahun terakhir seiring meningkatnya penggunaan sistem transaksi elektronik, berdasarkan hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia pada kuartal kedua 2019-2020.Â
Data transaksi pembayaran non tunai dengan kartu (debit dan kredit), kemudian uang elektronik berbasis aplikasi seperti Gopay dan Ovo ikut menahan terjadinya inflasi.
Dompet Digital termasuk dalam bagian sistem Uang Elektronik hanya saja fiturnya lebih menonjolkan layanan akun/space untuk pengguna agar bisa menyimpan uangnya, contoh seperti Shopeepay, Gopay, Link Aja dan masih banyak lagi.Â
Beberapa toko bahkan sudah menyiapkan fitur pembayaran cashless mulai dari mesin scan untuk kartu debit/kredit, sampai barcode/kode bantang.Â
Dompet Digital seperti mesin ATM yang bisa dibawa kemana saja sehingga pengguna tidak perlu repot menympan uang kembalian kertas atau koin di kantong, melakukan transaksi dengan Uang Elektronik dalam platform Dompet Digital dianggap lebih praktis.Â
Mengutip dari Sirclo.com pada Dompet Digital pengguna bisa melihat arus transaksi uang, sistem secara otomatis mencatat dan merekam keluar masuk uang, tanggal dan waktu transaksi, jumlah nominal uang secara detail.Â
Keunggulan lain yang bisa dirasakan pengguna Dompet Digital diantaranya adalah diskon belanja barang tertentu, cashback, promo akhir bulan dan sebagainya, hanya dengan sekali sentuhan/klik dalam gadget mereka.Â
Namun di sisi lain Dompet Digital belum dapat digunakan di semua tempat, hanya tempat jual beli yang memang menyediakan atau Supermarket yang bekerja sama dengan pihak Aplikator.Â
Untuk batas maksimal jumlah saldo Dompet Digital juga terbatas, meskipun batasnya juga terbilang besar secara angka misalnya untuk Gopay dan Ovo maksimal saldo 20 Juta Rupiah.
Sekarang kita akan membahas lebih spesifik terkait kelebihan dan bahaya yang ada pada Uang Elektronik dan Dompet Digital, berdasarkan kutipan dari artikel Binus University pertama adalah mudah digunakan, dikelola, dan membuat penggunanya dapat memenuhi semua kebutuhannya dengan transaksi yang praktis.Â
Kedua Dompet Digital atau E-Wallet lebih hemat waktu untuk urusan memasukan detail identitas pengguna, karena semua itu sudah terkoneksi dan terkonfirmasi oleh akun yang kita miliki secara otomatis.Â
Ketiga adalah informasi tentang seluruh transaksi yang pernah dilakukan otomatis tersimpan, sehingga memungkinkan pengguna untuk memerikas pengeluarannya selama periode waktu tertentu.Â
Di sisi lain Dompet Digital atau E-Wallet juga memiliki segudang kekurangan dan bahaya di dalamnya, menurut Gaille (2018) yang pertama adalah pengguna tidak memiliki opsi cara lain, utuk melakukan transaksi apabila pengguna tidak atau lupa membawa smartphone miliknya.Â
Bisa dikatakan Dompet Digital tidak sepenuhnya membuat kita bisa tidak membawa alat apapun, untuk melakukan transaksi keuangan meskipun memiliki banyak fitur yang canggih.Â
Kedua adalah membutuhkan manajemen yang baik dari pengguna, untuk memaksimalkan semua fitur di dalamnya secara aman. Ada faktor keamanan yang harus dipertimbangkan untuk menggunakan Dompet Digital sebagai alat yang menguntungkan, seseorang bisa saja mencuri uang kita atau mengakses akun rekening bank tanpa izin, apabila smartphone pengguna tidak dilindungi kode/sandi yang kuat, sehingga keamanan bergantung pada fitur smartphone yang dimiliki pengguna.
Tambahan dari SimulasiKredit.com bahaya lain yang mengintai dalam penggunaan Dompet Digital adalah sistem ini membutuhkan setiap pengguna, untuk memberikan identitas mereka contohnya seperti KTP sebelum melakukan transaksi.Â
Data pribadi dari kartu identitas tersebut bisa saja digunakan oleh orang-orang kriminal, sehingga mereka dapat melakukan tindak kejahatan menggunakan nama pengguna yang tidak bersalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H