Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia di Era Milenial

1 November 2022   14:52 Diperbarui: 12 Desember 2022   21:47 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from: BantenNews

Bahasa pada dasarnya merupakan salah satu media bagi manusia dalam menyampaikan pesan kepada manusia lain, tidak terkecuali Bangsa Indonesia yang sejak dulu telah menyepakati bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan di antara sekian banyak Bahasa Daerah yang ada. 

Bahasa menjadi jati diri pada sebuah bangsa termasuk Bangsa Indonesia dengan sejuta nilai-nilai kebudayaan yang diwariskan turun-temurun, Bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Di era Media Sosial seperti sekarang ini atau yang kerap disebut Era Milenial, yakni masa dimana penggunaan teknologi dalam kehidupan sosial semakin meningkat. 

Hal ini tentunya memberikan dampak terhadap pola komunikasi dalam Bahasa Indonesia, seperti yang diketahui sekarang ini ada banyak istilah-istilah baru di bahasa kita yang kadang menyelipkan bahasa-bahasa asing di dalamnya. 

Padahal istilah-istilah asing tersebut, juga memiliki kosakata tersendiri dalam Bahasa Indonesia namun karena sebagian Generasi Milenial, menganggap jika menggunakan istilah-istilah asing akan terdengar lebih keren dan modern. Nofitasari, PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI KALANGAN GENERASI MILENIAL, ResearchGate, (2019)

Menurut Badan Bahasa Kemendikbud Bahasa Indonesia pertama kali digagas pada Hari Sumpah Pemuda tepatnya 28 Oktober 1928, pada hari yang bersejarah itu seluruh pemuda-pemudi di Indonesia dari berbagai daerah berkumpul. 

Untuk berikrar dan bersumpah untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bagi seluruh Bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. 

Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa bahasa negara adalah Bahasa Indonesia (Bab XV, pasal 36), juga keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan menyatakan Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. 

Bahasa Indonesia merupakan hasil dari perkembangan Bahasa Melayu, sejak sebelum Era Kolonial bahkan tidak hanya digunakan di wilayah Nusantara saja. 

Menurut Hidayatullah (2018:240), Generasi Milenial adalah mereka yang hidup dan tumbuh di era pergantian millennium dimana pada era ini terjadi perkembangan tekonologi informasi yang begitu pesat. 

Pada era ini juga teknologi mulai masuk dan perlahanan menguasai setiap aspek kehidupan manusia, Generasi Milenial atau Generasi Y lahir di tahun 1980-2000, sehingga bisa dikatakan Generasi Milenial adalah mereka yang saat ini berusia 22-42 tahun. Desy Arisandy, EKSISTENSI BAHASA INDONESIA PADA GENERASI MILENIAL DI ERA INDUSTRI 4.0, Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia, (2019:249-250)  

Keberlangsungan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di Era Milenial sekarang ini tentunya mengalami perubahan, Media Sosial menjadi pengaruh yang paling kuat terhadap perubahan pola berbahasa di Indonesia saat ini. 

Bahasa Indonesia tetaplah harus menjadi jati diri bangsa kita, Globalisiasi dan modernisasi tidak bisa dihentikan apalagi diubah karena itu merupakan bagian dari peradaban. 

Dampak dari semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi saat ini bisa saja membuat Bahasa Indonesia terdegradasi, seperti yang sudah bisa kita lihat sekarang dimana banyak anak-anak muda, menggunakan Bahasa Indonesia namun diselipkan bahasa/istilah-istilah asing di dalamnya. 

Karena seperti yang dijelaskan sebelumnya di era sekarang ini, orang yang berbicara dengan bahasa yang dicampur-campur dengan istilah asing khususnya Bahasa Inggris akan terkesan lebih keren dan cerdas. 

Bukan berarti menggunakan Bahasa Asing itu salah namun perlu dipahami bahwa jati diri bangsa kita adalah Bahasa Indonesia bukan bahasa asing, dengan mempertahankan jati diri Bangsa Indonesia kita tetap bisa menjadi Milenial yang keren dan cerdas. 

Namun pada kenyataannya di zaman sekarang ini, memang Bahasa Indonesia masih kurang diperhatikan atau dengan kata lain dipandang sebelah mata.

Masih banyak orang-orang khususnya Para Milenial yang merasa kurang percaya diri, apabila tidak berbicara menggunakan Bahasa Indonesia yang dicampur-campur dengan Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Ayu Nisrina Aulia, PERSPEKTIF GENERASI MILLENIAL TERHADAP EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL, Parole, (2019:362)   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun