Di sini Aristoteles melakukan pendekatan dengan mempertanyakan tentang realitas mimpi dan pada akhirnya menyimpulkan mimpi bisa saja hanya suatu kebetulan, Mimpi Prekognitif bisa menjadi hal yang sangat sulit untuk dipahami, karena sangat mungkin kita mengalaminya atau bahkan pernah dan sering mengalaminya namun tidak ingat akan hal itu.
Mimpi yang menjadi kenyataan (Mimpi Prekognitif) ini bisa saja merupakan sebuah peringatan dari semesta kepada seseorang, jadi mimpi ini adalah penolong secara tidak langsung bagi kita dalam menentukan langkah-langkah dalam hidup.Â
Mengutip dari Okezone.com seorang Ahli Spiritual Anna Sayce, menyatakan bahwa hidup tidak seperti video game yang bisa diulang-ulang ketika kita gagal melainkan hanya sekali dan kita tidak bisa memutar waktu kembali.Â
Karena hidup ini hanya sekali dan kita tidak bisa memutar waktu menurut Sayce maka kita haus bijak dan berhati-hati dalam mengambil sebuah pilihan hidup, kemungkinan lain adalah mimpi bisa saja pertanda bahwa kita sudah berada di situasi atau pilihan yang tepat.Â
Karena terkadang kita bisa mengingat suatu tempat atau peristiwa dalam mimpi, seolah kita pernah mengalami atau berada di tempat yang sama sebelumnya.Â
Contohnya kita sedang berjalan-jalan di taman kemudian terbangun dan sadar bahwa itu hanyalah mimpi, namun kita ingat sebelumnya bahwa kita benar-benar pernah berjalan-jalan di taman dan bukan mimpi.
Adegan-Adegan Penting yang Mengandung Pesan Filosofis
Kita kembali lagi ke kisah Alice di Negeri Ajaib pada saat acara pesta pertunangannya dengan Hamish ia melihat beberapa keanehan, mulai dari kawanan bebek angsa yang terbang melintasi taman tempat acara pertunangannya dan kelinci putih mengenakan jas berwarna biru.Â
Awalnya Kelinci Putih (White Rabbit) di film ini tidak terlihat secara langsung, karena makhluk ini hanya berlarian diantara semak belukar dan seolah hanya Alice yang bisa melihatnya.Â
Jadi di bagian ini penonton dibuat penasaran oleh sosok kelinci putih, hewan ini baru menampakan wujudnya secara jelas ketika momen Hamish melamar Alice di gazebo yang berada di tengah taman.
 Semua keluarga besar Alice dan Hamish juga berkumpul di sana untuk menyaksikan proses lamaran tersebut, Alice merasa bingung menjawab apa dengan lamaran tersebut gadis muda ini terlihat dari raut wajahnya bahwa dia sama sekali tidak mencintai Hamish.Â