Mohon tunggu...
Saseka Pramanca
Saseka Pramanca Mohon Tunggu... profesional -

Saya hanya mencoba berkarya. Melakukan apapun yang saya bisa. Mencoba menulis. Siapakan saya (lelaki*) – jika tidak mencoba menjadikan hidup ini lebih baik. hidupku untuk hidupku dalam hidupku Bagi kawan-kawan yang sudah mau membaca coretan-coretan saya yang jauh dari baik, saya sangat berterimakasih. Sangat diharapkan komentar-komentarnya, saran dan kritik buat saya. Terimakasih. Salam dariku: Daniel Saseka Pramanca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Doa Orang Mabuk

25 Juli 2012   19:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:37 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah kusikat habis rumah demi rumah lewat bunyi gitarku yang mungkin tidak karuan, akhirnya akupun menuju Buntu untuk pulang. Sampai di Buntu adzan magrib sudah menggema. Beruntung masih ada bus kecil (mikro) tujuan ke Kroya. Tak kuhitung recehan di saku-saku celanaku. Aku letih sekali dan ingin cepat-cepat sampai rumah, bahkan aku tidak sempat membeli ciu di Banyumas.

Di rumah adik-adikku sedang menonton televisi, si kecil Pata sedang disuapi makannya oleh Tia.

“Kluntang-kluntang, klunting!” Terdengar suara recehan yang kuambil dari saku-saku celananku dan kutaruh di meja kaca di ruang tamuku.

“Anca, sini, ayo, hitung ini!”

Anca datang ke meja itu, bersamaku mulai menghitung logam demi logam, dan beberapa lembar kertas ribuan dan 5 ribuan, yang tadi sudah di tukar oleh beberapa toko, untuk kembalian mungkin.

Hitunganpun selesei juga. “Delapan puluh dua ribu, ini masih ada recehan 400 rupiah,” kata Anca.

Alhamdulillah, Tuhan memberikan apa yang aku butuhkan.

Sebentar kemudian aku kebelakang untuk mandi, karena sudah terasa lengket sekali badan yang letih ini.

Itulah sedikit cerita kehebatan Tuhan bagiku. Dia memberikan apapun yang aku butuhkan, walaupun mungkin tidak seperti yang aku inginkan, tapi aku percaya Tuhan sudah menjawab doa orang mabuk sepertiku. Begitu besar kasih Tuhan. Bahkan untuk orang mabuk sepertiku pun masih Dia beri rejeki dan berkahnya.

dari wordpress saya:

http://zasseka.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun