Mohon tunggu...
zaskia dan devi
zaskia dan devi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa perbankan syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia terutama pada Kurikulum Merdeka

17 Oktober 2024   08:13 Diperbarui: 17 Oktober 2024   08:26 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan kurikulum pendidikan merupakan suatu keniscayaan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan suatu negara. Indonesia, sebagai negara yang terus berkembang, telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum sejak kemerdekaannya. Salah satu perubahan terbaru dan paling signifikan adalah penerapan Kurikulum Merdeka, yang diumumkan pada tahun 2022. Kurikulum bertujuan meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Esai ini akan membahas dampak perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia, dengan fokus khusus pada Kurikulum Merdeka dan implikasinya terhadap sistem pendidikan nasional.

A. Sejarah Singkat Perubahan Kurikulum yang pernah ada di Indonesia.
Sebelum membahas Kurikulum Merdeka, penting untuk memahami konteks historis perubahan kurikulum di Indonesia. Sejak kemerdekaan, Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum, termasuk:

1. Kurikulum 1947: Rencana Pelajaran 1947
2. Kurikulum 1952: Rencana Pelajaran Terurai 1952
3. Kurikulum 1964: Rencana Pendidikan 1964
4. Kurikulum 1968: Kurikulum Bulat
5. Kurikulum 1975: Kurikulum 1975 / Kurikulum pancasila
6. Kurikulum 1984: Kurikulum 1975 yang disempurnakan
7. Kurikulum 1994: Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999
8. Kurikulum 2004: Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
9. Kurikulum 2006: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
10. Kurikulum 2013 (K13)
11. Kurikulum Merdeka (2022 - sekarang)

B.Konsep dan Tujuan dari Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka, yang diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2013. Konsep utama Kurikulum Merdeka adalah memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan untuk menentukan dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan potensi daerah masing-masing.

Tujuan utama Kurikulum Merdeka meliputi:
1. Meningkatkan fleksibilitas bagi guru dan sekolah dalam mengembangkan kurikulum
2. Fokus pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa
3. Menyederhanakan kurikulum dengan mengurangi konten yang terlalu padat
4. Meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa
5. Mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran
6. Mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan abad ke-21

Dengan demikian, kurikulum merdeka diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang lebih relevan dan menyenangkan bagi siswa.

Dampak Positif Kurikulum Merdeka.

1. Fokus pada Pengembangan Karakter dan Kompetensi.
Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya terhadap pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Ini merupakan langkah positif dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan global. Dengan fokus pada aspek-aspek seperti kreativitas, pemecahan masalah, dan keterampilan kolaborasi, siswa diharapkan dapat menjadi individu yang lebih siap untuk dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat.

 2. Penyederhanaan Kurikulum.
Penyederhanaan kurikulum dalam Kurikulum Merdeka dapat mengurangi beban kognitif siswa dan guru. Dengan mengurangi konten yang terlalu padat, siswa memiliki lebih banyak waktu untuk memahami konsep-konsep penting secara mendalam, sementara guru dapat lebih fokus pada kualitas pembelajaran daripada kuantitas materi yang harus disampaikan.

3. Peningkatan Literasi dan Numerasi.
Fokus khusus pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi dalam Kurikulum Merdeka merupakan langkah positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kemampuan ini merupakan fondasi penting untuk pembelajaran di berbagai bidang dan sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun