Mohon tunggu...
zaskia aulia
zaskia aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa dari prodi teknik kimia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Terorisme Islam Radikal di Indonesia

21 Desember 2024   16:04 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:04 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Bom Gereja Serentak (24 Desember 2000)

Bom Gereja Serentak (24 Desember 2000) Source:inilah.com
Bom Gereja Serentak (24 Desember 2000) Source:inilah.com

Serangan teror yang mengguncang Indonesia terjadi pada malam natal, 24 Desember 2000. Sejumlah Gereja di Indonesia yang menjadi sasaran serangan bom. Peristiwa ini merupakan salah satu dari aksi terorisme paling mematikan di Indonesia pada masa itu.

Pelaku serangan ini diduga kuat berasal dari kelompok Jamaah Islamiyah. Motif dibalik serangan ini adalah untuk menciptakan suasana ketakutan dan kekacauan di Indonesia, khususnya terhadap umat Kristiani.

Gereja Katredal Jakarta merupakan salah satu gereja yang menjadi sasaran utam serangan. Bom malam natal. Selain Jakarta, sejumlah Gereja di kota-kota lain di Indonesia juga menjadi sasaran serangan, seperti Pekanbaru, Medan, Batam, Bandung, Sukabumi.

Serangan ini menyebabkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka. Serangan ini memicu ketegangan antar uamat beragama di Indonesia.

Motif utama dari serangan-serangan tersebut umumnya untuk menciptakan ketakutan, kekacauan, merusak citra Indonesia, dan menegakkan ideologi radikal mereka. Serangan ini sering kali bermotif untuk balas dendam. Kelompok Jemaah Islamiyah dan Jemaah Ansharus Daulah ialah dua kelompok yang paling sering dikaitkan dengan aksi terorisme di indonesia dan dua kelompok tersebut memiliki afilisasi dengan jaringan terorisme internasional seperti AL-Qaeda dan ISIS. Akibat dari serangan-serangan teroris ini sangatlah besar, tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan luka-luka tetapi juga merusak citra Indonesia di mata dunia. Target sasaran sering kali ditempat yang ramai untuk menciptakan rasa takut yang meluas.

Radikalisme menjadi salah satu faktor utama yang mendorong seseorang untuk terlibat dalam aksi terorisme. Proses radikalisasi ini sering kali terjadi secara bertahap\dipengaruhi oleh berbagai faktor. Peristiwa-peristiwa terorisme yang terjadi di Indonesia menunjukkan kurangnya keamanan negara. Untuk mencegah terjadinya terorisme dimasa depan, penting untuk terus memperkuat moderisasi beragama, selain itu perlu diupayakan juga deradikalisasi untuk menangkal penyebaran paham-paham radikal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun