Mohon tunggu...
zarqi fathi harits
zarqi fathi harits Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

sibuk ibadah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membayar Biaya Kuliah Sendiri dari Hasil Membuka Jasa Desain, hingga Memiliki Merek Sendiri

3 Juli 2023   11:37 Diperbarui: 3 Juli 2023   11:48 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta -- Ihsan Saepul Anwar, mahasiswa jurusan filsafat UIN Sunan Kalijaga, asal Karawang. Sebagai anak laki-laki dan tidak ingin merepotkan orangtuanya, dengan memiliki tekad yang kuat ia berhasil membayar biaya kuliahnya dari hasil membuka jasa desain sampai memliki merek sendiri, dan mempunyai pelanggan dari banyak orang, terutama dari teman di sekitarnya.

Pada awal tahun 2020 Ihsan hanya sekedar hobi dalam bidang desain, dan hobi itu sudah dimilikinya sejak masih bersekolah di jenjang SMA di pondok pesantren. Bermula dari mencoba dan terus berlatih  hingga akhirnya orang-orang mengetahui bahwa ia memiliki kemampuan desain, dan mulai ada yang meminta bantuan untuk dibuatkan desain.

Sejak masih bersekolah Ihsan sudah mulai mencoba dalam dunia desain dan akhirnya ia tertarik, dulu ketika pertama kali belajar desain dikarenakan ia tinggal di pondok pesantren dan fasilitas yang kurang mendukung, akhirnya ia belajar desain menggunakan komputer pengurus di asrama.

Ihsan belajar desain secara otodidak menggunakan komputer pengurus yang ada di asrama, dikarenakan ia seorang pengurus jadi ia bisa menggunakan komputer tersebut untuk belajar mendesain. Tanpa mengganggu waktu mengajinya di asrama, ia belajar desain pada saat malam hari ketika para santri sudah beristirahat.

Aplikasi yang ia gunakan untuk belajar desain pada saat itu adalah corel draw, terkadang ia belajar mendesain pada saat ada jadwal pelajaran komputer, ia menggunakan kesempatan itu untuk belajar desain karena tidak bisa setiap hari pergi ke laboratorium komputer setiap hari, hanya bisa ketika ada jadwal pelajaran komputer saja.

Terkadang ia juga belajar desain pergi ke warnet yang berada di luar asrama, tanpa izin pada hari libur demi untuk bisa balajar desain ia melakukan itu karena sudah hobi dan tidak bisa di halangi. Ihsan juga memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar, jadi ia penasaran bagaimana caranya mendesain ia selalu menghampiri teman yang sudah bisa desain dan menanyakan bagaimana caranya mendesain agar memiliki hasil yang bagus.

Pada saat setelah lulus dari SMA, ia melanjutkan kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan ia memilih tinggal di podok pesantren lagi. Meskipun berkuliah di jurusan aqidah filsafat islam, yang dimana tidak sesuai dengan hobinya mendesain, ia tetap melanjutkan hobinya, di pondoknya yang sekarang ia mulai membantu temanya untuk membuatkan desain dan ia belum kepikiran untuk membuka jasa desain.

" Awalnya saya belum ada pikiran buat buka jasa desain cuma bantu-bantu temen aja, dulu ketika pertama kali menolong orang membuatkan desain, saya masih belum mematok tarif untuk desain, tapi saya diberi upah sama mereka" katanya.

Meskipun pada awalnya masih belum mematok harga untuk desainnya, ia tetap diberi upah oleh orang yang meminta bantuan membuat desain sebagai tanda terimakasih. Karena semakin banyak orang yang mengetahui bahawa ia memiliki kemampuan desain, akhirnya ia memutuskan untuk membuka jasa desain.

Hingga pada bulan September 2020 ia mulai meyakinkan dirinya untuk membuka jasa desain karena melihat peluang penghasilan yang lumayan untuk kebutuhan sehari-hari. Saat membuka jasa desain pada awalnya tidak selalu mendapatkan orderan setiap harinya, ia tetap bersyukur dan tetap menjalani kewajiabannya sebagai seorang santri sekaligus sebagai mahasiswa.

Karena belum banyak orang yang mengetahui bahwa ia membuka jasa desain, terkadang sebulan hanya mendapatkan 15 sampai 20 pesanan saja. Seiring dengan berjalannya waktu orang-orang mulai mengetahui dari mulut ke mulut dan mengetahui informasi dari sosial media.

" Akhirnya dengan memberanikan diri, jasa desain yang saya punya, pada September 2020 saya menamai dengan Philosufis.id sebagai merek yang saya punya" ujar Ihsan.

Jasa desain yang ia punya akhirnya diberi nama Philosufis.id, dengan alasan karena latar belakangnya yang berkuliah di jurusan filsafat, dalam  bahasa Inggris adalah philoshopy dan karena ia juga sekaligus seorang santri yang dimana kultur sufismenya masih kental. Makanya ia memberi nama jasa desain tersebut dengan Philosufis.id karena diambil dari dua kata yaitu Philo dan Sufis.

Karena banyaknya orang yang sudah mengetahui jasa desain philosufis.id ini dari tahun 2020, sehingga Ihsan sang desainer memiliki banyak pesanan yang masuk, meskipun tidak setiap hari selalu ada pesanan. Dengan banyaknya pesanan yang terus datang, sehingga ia bisa berhasil membayar biaya kuliah tanpa bantuan dari orangtuanya.

Pesanan desain yang ia terima adalah seperti mendesain kaos, banner, logo untuk sebuah toko, dan masih banyak lagi, dikarenakan Ihsan belum memiliki toko sendiri, konsumen mengorder pesanannya melalui whatsapp, atau Instagram. Bisa juga memesannya melalui bertemu secara langsung dan mengkonsultasikan desain yang ingin di pesan seperti apa.

Orang-orang yang memesan di tempatnya lebih sering memesan untuk suatu perkumpulan atau instansi, meskipun juga bisa untuk perorangan. Konsumen yang mengorder lebih banyak yang memesan untuk minta di desainkan baju, semisal baju untuk KKN dari kampus lain. Banyaknya pesanan yang masuk kebanyakan dari mahasiswa kampus yang ada di sekitar Jogja, bahkan sampai ada juga yang memesan dari luar kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun