Mendengar jawaban tersebut, sontak Sang Ratu menjadi amat marah dan sejak saat itu, dirinya begitu membenci  Putri Salju. Saking cemburu dan iri hati, Sang Ratu ingin membunuh Putri Salju dengan memanggil seorang pemburu.
"Bawalah  Putih Salju ke hutan ke tempat terpencil, dan bunuhnya dia sampai mati. Sebagai bukti bahwa dia sudah mati, bawakan jantung dan hatinya kembali padaku"
Pemburu segera melaksanakan titah tersebut dan membuat rencana untuk mengajak Putri Salju ke hutan. Ketika sang pemburu hendak membunuh Putri Salju, dirinya mulai menangis, dan memohon supaya pemburu itu tidak membunuhnya. Bahkan dirinya juga berjanji untuk melarikan diri ke hutan dan tidak pernah kembali.
Pemburu merasa kasihan padanya dan mengizinkan Putri Salju untuk pergi. Â Tepat pada saat itu, seekor babi hutan muda melintas. Pemburu langsung membunuh babi hutan dan membawakan jantung dan hati hewan tersebut kepada Sang Ratu.
Saat ini, Putri Salju tengah sendirian di hutan besar. Dia sangat takut, dan mulai berlari. Hingga akhirnya, saat matahari hampir terbenam, ia datang ke sebuah rumah kecil. Rumah ini milik tujuh kurcaci.
Para kurcaci tersebut tengah bekerja di tambang sehingga tidak ada di rumah. Putri Salju masuk dan menemukan segala sesuatu lebih kecil, tapi rapi dan teratur. Ada meja kecil dengan tujuh piring kecil, tujuh sendok kecil, tujuh pisau kecil dan garpu, tujuh cangkir kecil, dan di dinding ada tujuh tempat tidur kecil, semua yang baru saja dibuat.
Putri Salju begitu lapar dan haus, sehingga dirinya memakan sedikit sayuran dan roti yang ada di piring-piring kecil milik ketujuh kurcaci. Setelah merasa kenyang, dirinya merasakan kantuk dan ingin tidur. Berhubung tempat tidur para kurcaci tersebut sangat kecil, sehingga Putri Salju pun menyusunnya jadi satu dan dapat ditempati dengan nyaman.
Ketika malam tiba, tujuh kurcaci pulang dari kerja. Mereka menyalakan tujuh lilin dan melihat bahwa seseorang telah berada di rumah mereka. Mereka begitu kaget karena ada seorang putri yang amat cantik tengah tidur di dipan mereka.
"Demi Tuhan! Demi Tuhan!", mereka berteriak. "Dia begitu cantik", mereka tidak membangunkannya, tetapi membiarkannya tetap tidur di kasur.
Ketika Putri Salju terbangun, mereka menanyakan siapa dia dan bagaimana caranya telah menemukan jalan ke rumah mereka. Putri Salju pun bercerita banyak hal, mulai dari bagaimana ibu tirinya yang telah mencoba membunuhnya, bagaimana pemburu membiarkannya hidup, bagaimana ia kabur dan akhirnya datang ke rumah mereka.
Para kurcaci merasa kasihan dan mengizinkan sang Putri Salju untuk tinggal bersama mereka. Dengan satu syarat, yakni mengurus rumah dan memasakan mereka makanan. Sang Putri merasa senang dengan syarat tersebut dan langsung menyetujuinya.