2.Palimo Anak / Prah
Ketika si bayi / balita sering sakit dan rewel, maka orangtuanya akan mengobatinya ke dokter, dan ketika obat medis tidak dapat menyembuhkannya, maka akan di obati secara tradisional yaitu mendatangi Balian Salih / Dukun Kampung. Apabila dikatakan “Palimo/prah” nya nagih, maka orangtuanya harus beralat cukup beralat genap. Keluarganya akan menyiapkan bahan-bahan seperti :
Limau Puhut, Limau Kunci, Limau Kapeh, Limau Padang, dll
Umput Smat, Umput antai,
Cinamuri batino
Bungo adun tujuh;
Lemang dan jadah urai;
Pisang, dll.
Dan setelah dilaksanakan Palimo Anak atau Prah, maka diadakan acara syukuran “Bajamba” untuk orang gaib yaitu :
-Memotong ayam, lalu dimasak gulainya dan pisahkan bagian-bagian tertentu yang sebelah kanan seperti :
•Kepala ayam (utuh);
•Perut besar ayam (utuh);
•Usus ayam (utuh);
•Hati ayam (utuh);
•Sayap kanan;
•Paha sebelah kanan.
Yang tersebut diatas dimasukkan kedalam satu bungkus nasi besar.
-Ambillah nasi yang baru dimasak (ambilan pertama/hulu nasi), lalu bungkuslah empat buah, dan salah satu bungkusan yang besar ditaruh gulai beserta bagian-bagian yang sudah dipisahkan diatas.
-Untuk membungkus nasi gunakan daun pisang.
-Lalu diletakkan di “luwen” serta Balian Salih akan menyeru arwah leluhur dan orang gaib untuk menjamah jamba tersebut.
-Setelah ritual palaho, jekat dan sesajen akan dibawa pulang oleh Balian Salih/Dukun.
3.Palaho Yanem / Palaho ngejang aman
Palaho yanem ialah ritual palaho yang dilaksanakan untuk menjemput “aman ” yang kesasar entah kemana, baik dibawa oleh arwah orang yang sudah meninggal atau tersesat ke langit, kelaut, kegunung dan lain sebagainya. Untuk menembalikan jiwa manusia tersebut diadakanlah palaho yanem. Orang yang sakit ini bentuknya pucat, pandangan mata menerawang, kuyu dan tidak bergairah.
4.Palaho Nganta Uhang Balik
Palaho nganta uhang balik maksudnya adalah, ketika seseorang diikuti oleh makhluk gaib, baik berupa Jin, Syaithon, Uhang Gagah, Mambang, maupun penunggu tempat angker, dan orang tersebut sering kesurupan, ketakutan, bahkan sakit yang tak sembuh-sembuh. Biasanya makhluk gaib tersebut mau diantar kembali dengan alat pengantarnya seperti Tiang Tanem, Sangkak, dan Ancak yang berisi nasi abang, nasi kunin, nasi itam, nasi biru, dan nasi putih. Beserta dengan alat-alat lainnya.
Untuk membuat isi ancak tersebut diatas adalah :
Impi, merupakan tempat meletakkan sesajin yang dibuat dari bilah bambu telang kuning.
Daun pisang kemali, digunakan untuk alas impi tempat sesajen;
Nasi putih, yaitu nasi biasa yang kita makan;
Nasi abang, yaitu nasi putih dicampur dengan darah ayam;
Nasi kuning, yaitu nasi putih yang dicampur kunyit yang sudah dihaluskan;
Nasi hitam, yaitu nasi dari beras ketan hitam;
Nasi biru, yaitu nasi putih biasa yang dicampur dengan daun tahun yang sudah dihaluskan.
Tuak, yaitu air enau/nira aren yang dimasukkan kedalam ranting bambu tiga buah;
Makasam, yaitu ikan kali kecil-kecil yang dimasukkan kedalam seruas bambu kecil;
Rebung dan pakis yang diiris;
Perut besar ayam beserta ususnya yang masih mentah;
Sebutir telor ayam kampung mentah;
Bunga adun tujuh tiga ikat;
Ikan jinjin yaitu ikan mentah yang ditusuk dengan rerumputan;
Ndangbreh dan namtih, yaitu beras yang dihangatkan diatas api menyala sehingga berubah bentuk seperti kipang mentah;
Ayie cinano didalam mangkuk dengan setangkai bunga suli atau bunga cino.
5. Magih Sahabat Makan
“Sahabat” maksudnya disini adalah arwah leluhur memiliki sahabat, baik berupa Ular Besar, Harimau Kunyit, Harimau Belang, Harimau Kumbang, Jenis Burung, dan lain sebagainya. Nah, bagi Para Pemangku Sko, Balian Salih, mereka harus menjaga hubungan baik dengan arwah leluhur dan sahabatnya tersebut, yakni dengan ritual magih sahabat sko/salih makan.
6. Ritual Khusus Naek SalihSalih merupakan arwah leluhur yang sakti, keramat, dan bisa mengobati penyakit. Biasanya orang yang akan dinaiki salih memunculkan tanda-tanda, diantaranya adalah ia bisa melihat makhluk asral, diberi penyakit yang tidak terdeteksi medis, ia sering nyaro (nyeru) tanpa ia sadari, ditemui dialam bawah sadar. Orang yang memakai salih ini bisa laki-laki bisa perempuan. Namun pada umumnya yang memakai salih ini cenderung lebih banyak perempuan. Jika Anak Batino (perempuan) yang akan memakai salih, maka iurannya dikeluarkan oleh Anak Jantan, sedangkan jila laki-laki yang akan memakai Salih iurannya dikeluarkan oleh Anak Batino.
Dalam pelaksanaan penaikan Salih ini, Balian Salih juga akan mengumpulkan bahan-bahan dan alat-alat, balik yang dimasak seperti lemang, nasi ketan, ragam macam bunga ritual, buah-buahan, dan lain sebagainya.
Dalam acara naik Salih ini biasanya akan diadakan pesta budaya berupa tari asiek bersama.
7. Ritual Khusus Naek Sko
Sko ialah jabatan kepala suku/luhah/kalbu didalam suatu keluarga besar yang masih serumpun. Sko ada dua bagian, yaitu Sko nalak, dan Sko diangkat. Sko adalah milik Anak Batino, jika suatu masa Pemangku Sko sudah tidak layak lagi memangku jabatan tersebut maka Anak Batino bisa menurunkannya kembali. Sko nalak biasanya orang pilihan dari arwah leluhur yang mau di angkat menjadi Depati ataupun Ninik Mamak. Biasanya Sko Nalak ini akan menyakiti orang tersebut sebelum ia dinobatkan sebagai Pemangku Sko. Sedangkan Sko yang diangkat merupakan sko yang tidak dipakai karena yang memangku sko sebelumnya telah meninggal dunia, sehingga sko nya tidak terpakai. Jabatan Sko ini turun temurun dari Paman kepada kemenakannya berdasarkan :
1-Tap Sko; yaitu orang yang masih satu suku berdasarkan garis keturunan ibu;
2-Tap Tanah; yaitu orang yang masih bergiliran memakai/menggarap tanah warisan leluhur yang sama
3-Tap Jio; yaitu saudara bertetangga atau pengakuan dunsanak.
Sko itu ada dua tingkatan, yaitu :
(1)Penaikan Sko Depati dikenakan biaya 6 Rupiah;
(2)Sko Ninik Mamak dikenakan biaya 4 Rupiah.
Tatacara penobatan Gelar Sko ialah :
a. Anak Batino menentukan laki-laki dari sukunya yang akan memangku Sko;
b. Anak Batino magih tau kepada seluruh Anak Jantan Teganai Rumah serta Depati Ninik Mamak yang lainnya bahwa Anak Jantan mereka akan memakai Sko dengan cara mengundang dengan sirih satu lembar dan pinang satu buah.