Kerinci provinsi Jambi, memiliki sumber daya alam yang eksotis, kearifan lokal, dan dinamika budaya yang beragam. Tapi sayang, potensi sumber daya alam ini tidak terkelola dengan baik bahkan terlupakan begitu saja.
Setiap daerah di Kerinci, memiliki riwayat, legenda, dan mitos yang beredar, seperti peninggalan-peninggalan dari zaman prasejarah dan zaman sejarah, semuanya sudah tidak menarik perhatian masyarakat milenial untuk dijadikan edukasi.
Padahal, cerita rakyat, legenda, dan mitos itu mampu membuat daya tarik wisatawan untuk datang ke Kerinci, seperti Mitos tentang Batu Gunting di Bento Berayun Kayu Aro, Legenda Sutan Kalimbuk di Renah Jiluwai, semuanya memiliki cerita dan legenda tersendiri. Baik berupa cerita mistis, riwayat perjalanan, dan peperangan. Berikut beberapa mitos, legenda, dan cerita rakyat yang belum terlansir dan terdata di Kerinci:
1. Legenda Sutan Kalimbuk
Mitos yang beredar dan cerita lisan menuturkan bahwa beliau merupakan seorang kepala suku yang legendaris, hulubalang yang bengis serta memiliki ilmu kesaktian yang mumpuni.
Pasir dihalaman rumah beliau terbuat dari emas, sehingga ketika perperangan dengan Demang enam beradik, beliau mengungsi ke pedalaman Renah Jiluwai, dan harta kekayaan beliau di sembunyikan kedalam sungai yang beliau lewati sehingga lahirlah nama-nama sungai di sekitaran Renah Jiluwai seperti Sungai Beremas (tempat beliau menyembunyikan emas beliau), Sungai Perak (tempat disembunyikan perak beliau) dan lain sebagainya. Dan salah satu mitos yang terkenal didaerah Siulak, yakni ketika akan menyambut bulan suci ramadhan, dari renah jiluawai sering terdengar suara Gong yang diyakini penduduk sebagai Gong nya Sutan Kalimbuk.
2. Legenda Batu Gunting
Batu gunting terletak di rawa bento Kayu Aro, dimana setiap malam jum’at sering terdengar suara orang “Tari Asiek” yakni tari tradisional adat budaya Kerinci dari arah batu tersebut. Mitos ini belum terdata dengan baik sehingga cerita rakyat tentang batu gunting tersebut tidak bisa diuraikan panjang lebar.
3. Legenda Gunung Sangka
Gunung Sangka merupakan sebuah gunung yang terletak diseberang rawa bento Kayu Aro jalan ke Danau Tinggi Air Bahan, dimana Gunung Sangka ini memiliki cerita mistis dan fenomena alam tentang perkumpulan hewan yang bersarang dipuncaknya.
4. Legenda Batu Sembahyang
Batu sembahyang menurut riwayat orang tua-tua di Kecamatan Siulak serta pelaku sejarah yang pernah menjumpainya terletak di Bukit Sembahyang Desa Air Terjun Dusun Tinggi Siulak. Konon riwayatnya, batu sembahyang ini merupakan sebuah batu pipih, dimana terdapat bekas telapak tangan, lutut, dan kaki manusia bekas bersujud. Menurut riwayat, batu ini peninggalan salah seorang penyebar agama Islam di Kerinci yang dikenal dengan sebutan “Siak Jeli/Imam Majeli”.
5. Mitos Batu Jung
Batu Jung ialah sebuah batu pipih dipinggiran sungai Desa Air Terjun Dusun Tinggi, dimana batu Jung ini di ceritakan sebagai tempat Imam Majeli mandi berlimau mensucikan diri. Namun sayang sekali batu tersebut telah longsor kedalam sungai.
6. Legenda Ninik Moyang Suku/Luhah di Kerinci
Makam-makam leluhur yang tersebar di daerah Kerinci cukup banyak, yang mana mereka semua merupakan para jumawa pada zamannya yang datang dari daerah luar Kerinci dan membumi bersama masyarakat Kerinci. Setiap suku (Luhah) yang berada di Kerinci memiliki cerita kedatangan ninik moyang mereka masing-masing yang sangat bagus untuk dibukukan sebagai cerita rakyat yang mengandung pilosofi dan pembelajaran didalamnya.
7. Legenda Batu Sorban
Batu sorban merupakan sebuah batu yang panjang mirip sorban, dan dibagian atasnya ada guratan seperti lipatan kain sorban peninggalan salah seorang penyebar agama Islam di Kerinci yang dikenal dengan sebutan “Siak Ali” di Koto Bingin Sungai Liuk.
8. Mitos Ayun Luci
Ayun luci merupakan sebuah tradisi masyarakat Kerinci dalam hal menghalau hama, atau kerusakan tanaman padi di sawah yang saat ini sudah jarang dilaksanakan. Sayang, ulasan ayun luci ini belum terpaparkan dengan baik sehingga nilai edukasi yang terkandung didalamnya belum dapat dipublikasi secara baik.
9. Mitos Orang Kerinci Bisa Menjadi Harimau
Cerita lisan dari mulut kemulut memaparkan bahwa nenek moyang orang kerinci dahulunya adalah harimau, sehinggga ketika terdesak, orang kerinci bisa berubah menjadi harimau. Mitos ini sudah bukan rahasia umum, bahkan hingga keluar daerahpun mitos ini pada zamannya cukup terke nal/viral. Namun sumber cerita yang ilmiah belum teruraikan dengan baik.
10. Mitos Taga
Taga ialah seekor naga besar yang berada dibawah tanah Alam Kerinci, menurut legendanya, kepala taga berada di Gunung Kerinci dan ekornya berada di Gunung Raya, sehingga apabila ia menggerakkan badannya, maka terjadilah gempa di Kerinci.
Serta masih banyak lagi mitos dan legenda yang beredar di masyarakat Kerinci yang belum terdata dan terinventarisasi dengan baik, sehingga warisan budaya dan kearifan lokal yang didapat tidak terkaper dengan baik.
Seandainya, semua mitos, legenda dan cerita rakyat ini di akomodir oleh generasi muda sebagai sebuah edukasi seni dan budaya, maka akan menambah destinasi wisata yang berada di Kerinci. Tentunya dengan membatasi nilai-nilai budaya tersebut sesuai dengan norma hukum dan norma agama mayoritas di Kerinci.
Semoga dengan catatan kecil ini mampu membuka mata hati generasi muda untuk terus berupaya meningkatkan nilai budaya dan kearifan lokal sehingga akan menambah kekayaan alam Kerinci kedepannya untuk dijadikan edukasi seni dan budaya yang unik dan langka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H