Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Debu Berharap Jadi Permata

31 Agustus 2022   00:32 Diperbarui: 31 Agustus 2022   00:36 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halimun di puncak bukit barisan, 

menghampar seakan tirai ranjang yang terkoyak... 

aku yang termangu... dibawah kaki puncak andalas...

menghantam kehidupan nan cadas

keras...

pedas...

Dilema perjuangan nan belum usai,

mengais dalam jeritan dan tangis

Baca juga: Rahasia Jiwa

tertawa saat gerimis menipis

aku tetap termangu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun