Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minimnya Pendidikan Adat di Kerinci

18 Juli 2022   22:51 Diperbarui: 18 Juli 2022   23:07 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Pertemuan penggiat budaya Kerinci 21November 2018 di Dinas Pariwisata Kab Kerinci

Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi merupakan daerah yang dahulunya sangat kental dengan hukum adatnya. Dimana setiap Kegiatan dan permasalahan yang terjadi para pemangku adat akan mengurusnya sesuai dengan "icuk-ico pegang pakai" (Peraturan yang telah ditetapkan). Dikarenakan Kerinci menganut sistim matrilinial, maka awal mula kehidupan seorang anak telah diatur dalam adat yang dipakai. 

Ketika seorang anak lahir, maka kewajiban orang tuanya ada 5 (lima) perkara, yaitu :

1. Membawa turun mandi ke sungai;

2. Akiqah dengan menyembelih kambing (sesuai hukum agama Islam);

3. Khitanan/Sunat Rasul;

4. Melepas pendidikan (bersekolah);

5. Melepas dalam perkawinan.

Dokpri. Pengajian Adat Tigo Luhah Tanah Sekudung Siulak oleh Pemangku Sko
Dokpri. Pengajian Adat Tigo Luhah Tanah Sekudung Siulak oleh Pemangku Sko

Kemudian untuk anak laki-laki, mereka nantinya akan mengayomi anak buah anak kemenakannya didalam kalbu (sukunya), dan ia akan menggantikan pamannya sebagai Kepala suku (Depati Ninik Mamak) apabila sang paman telah meninggal dunia. 

Namun yang mirisnya, sebelum jawatan Depati Ninik Mamak di emban dipundak mereka, mereka tidak mengerti tentang tugas dan tanggung jawab "Pemangku Sko" (Kepala suku)  yang di amanahkan "anak batino" di pundak mereka. Sehingga tatkala seorang anak laki-laki sudah mulai dewasa mereka kurang berminat untuk mempelajari hal ihwal yang berkenaan dengan adat dan budaya Kerinci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun