Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Membangun Rumah di Siulak Kerinci

26 Juni 2022   15:20 Diperbarui: 3 Juli 2022   13:03 2287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Balian Salih menyerahkan sesajin kepada makhluk astral

Membuka lahan baru untuk membangun rumah di Siulak:

1. Manggin/Magih Tahu

Manggin atau magih tahu ialah Isteri kita (perempuan) akan memberi tahu Depati Ninik Mamak Anak Jantan Teganai rumah (kepala suku) dengan memberikan sirih satu lembar dan pinang satu buah (Sirih dan pinang merupakan undangan adat yang sangat sakral di Kerinci) dengan menyampaikan maksud "Manggin magih tau nak bategak umah" undangan pemberitahuan untuk mendirikan bangunan. 

Lalu dalam persiapannya, pihak perempuan akan memotong ayam, dan memasak gulai untuk acara magih tahu tersebut.

2. Duduk Teganai

Pada malam harinya para Teganai akan hadir duduk dirumah perempuan yang akan mendirikan rumah (Anak Batino), setelah lengkap semua Teganai yang hadir (Depati, Ninik Mamak/Rio, Anak Jantan) baru ditengahkan snack/makanan ringan berupa Nasi Ketan, Pisang, air kahwa, dan makanan ringan lainnya.

Setelah yang hadir menyantap makanan tersebut, maka hulubalang/pemuda akan menyingkirkan bekas makanan tersebut dan meletakkan sirih tiga buku.

a. Sirih Tigo Buku

Sirih tigo buku ialah sirih "Rangkang Susun Silang Patut" yaitu Piring berisi beras tiga buah serta dengan sirih sebuku didalamnya. 

Sirih pertama berisi beras dan alat sirih pinang sebuku serta Keris sebilah dan uang 4 Rupiah (40.000) namanya Sirih Depati Panghulu. "Ini Takah Ngan Katigo berisi pulo breh saratuh kerbau saiku. Kerbau agi lepeh dipadengnyoh, breh agi tinggan dalam sarbunyoh.

Sarto berisi pulo dingan kris panjang dingan sabilah, kagenti bedil dingan balaheh. Sarto pulo dingan meh saameh empat puluh bentuk cincin. Menghadap pado kayo pati panghulu, kayo dingan basangkak tinggi basangkak rendah. Kayo ngan megang tarupong yang amat truh, ngan megang cermin idak kabu, megang ka lantak idak guyih, megang ka kait idak skah, ngan megang ka pusat jalo parimpun ikan. 

Sirih Kedua berisi beras dan alat sirih pinang sebuku serta Gelang Perak dan uang 2 rupiah (20.000) namanya sirih Ninik Mamak/Rio. "Ini pulo takah kaduo, berisi breh duo puluh kambek siku, kambek lpeh ditengah padengnyoh, breh tinggan dalam sarbunyoh, sarato pulo berisi dingan gelang dingan sebuah serto pulo meh sakundi duo puluh bentuk cincin menghadap pado kayo ninek mamak. 

Kayo mengetahui anak buah anak panakan, ngan nepeh ka pagi nguhung ka petang, mengetahui jengkun dengan paku, silang dingan salisih, mengetahui uhang masuk uhang kalua, uhang datang uhang tibo, uhang datang nampak muko, uhang lahi nampak punggung ".

Sirih Ketiga Berisi Beras dan alat sirih pinang sebuku serta Tasbih satu buah dan uang 15 rupiah (15.000) namanya Sirih Anak Jantan. "takah pertamo berisi breh sapinggan ayam saiku, sarato berisi pulo dingan manek sebah dingan siawan, sarato pulo dengan meh sepetai limo bleh bentuk cincin. Terhadap kayo anak jantan teganai umah, kayo mengetahui uhang masuk uhang kalua, kayo manunggu parit dingan tarampa, Hulubalang tabin nagari".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun