Sementara surat kabar Al-Quds menekankan peningkatan dan kesolidan peran masyarakat  Arab dalam melawan hegemoni dari negara asing. Serta menyerukan persatuan dan gerakan progresif yang dipimpin oleh masyarakat lokal untuk menciptakan masa depan yang lebih baik tanpa bergantung pada bantuan eksternal.
Hal ini menyiratkan pesan bahwa Suriah tidak akan mendapat masa depan yang lebih baik jika tidak dapat mandiri dalam menjalankan sistem politik negara dan waspada akan campur tangan eksternal. Sebab, Amerika Serikat dan Israel tengah mencoba merebut Suriah dan akan menghancurkan tatanan politik dunia Arab.
Secara keseluruhan, meskipun kedua surat kabar mengungkapkan kekhawatiran terhadap masa depan Suriah, namun dengan perspektif yang sangat berbeda dalam hal siapa yang harus bertanggung jawab dan bagaimana solusi dapat dicapai, namun dengan fokus yang berbeda.
Surat kabar Al-Ahram lebih mengutamakan dinamika internal negara pasca-revolusi, sementara surat kabar Al-Quds mengkritik kuat pengaruh eksternal dan menekankan pentingnya persatuan internal.[]
Sumber :
https://www.alquds.com/ar/posts/144488
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H