Hari ini, saya sengaja pulang telat, dan harus bertahan lebih lama di kantor yang terletak di daerah pedurenan Jakarta Selatan. Sang Bos minta ditemenin makan malam rupanya, sekaligus ada kerjaan kecil yang dititipkan oleh beliau kepada saya dan rekan kerja saya (kami berdua ketika itu).
Pun kalaupun harus pulang sore tadi, saya pasti juga menundanya karena melihat awan yang sudah sangat gelap pertanda akan turun hujan. Pikir saya “entar di tengah Jalan malah Ujan!”. Sampai selsai makan bersama sang Bos, dan jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, hujan tak kunjung turun jua. “ternyata prediksi saya salah”. Hujan malah turun ketika saya akan menyalakan mesin motor.
Akhirnya saya menunggu, mungkin saja hujan itu reda setelah setengah jam, tapi ternyata prediksi saya salah lagi. Hujan malah terus saja turun. Tak mau nginep di kantor akhirnya tepat pukul 9.15 malam, saya terpaksa harus berjalan membelah derasnya hujan dengan mantel “Buluk” menuju rumah di daerah Cengkareng Jakarta barat.
Hujan masih saja turun, perjalanan mulai mencekam karena genangan ada dimana-mana. Dari mulai Jl. Dr. satrio, begitu juga ketika melewati Jl. KH Mas Mansur. Sungguh sangat mengerika perjalanan pulang tadi, hujan tak kunjung reda, jalan tergenang dimana-mana, takut tiba-tiba mesin motor mati ditengah jalan.
Situsi semakin mencekam ketika saya menemukan kemacetan yang sangat di Jalan Biak. Kemacetan itu berekor terus sampai Jl. KH Hasyim Asyari. “ini pasti soal genangan lagi”. Benar saja banyak motor yang menunda jalannya karena melihat rekan sesame motor mati di tengah genangan stinggi betis hingga lutut yang menggenangi seluruh ruas jalan sebelum Fly Over ROXI SQUERE.
Alhamdulillah, saya bisa lewati genangan itu, tapi genangan selanjutnya menanti dan ini yang membuat Fly Over ROXI diam tak bergerak. Genangan didepan RS Sumber waras dan Trisakti itu merenggut belasan bahkan puluhan sepeda motor dan satu Angkot. Perjalanan pulang kali ini benar-benar mencekam. Hehe
Tapi Alhamdulillah, akhirnya motor saya pun bisa melewati rintangan ini. Tapi rasa ketaukan itu belum hilang, Karena saya tahu setipa hujan pasti Jl. Daan Mogot menjadi objek rutin genangan air. Terlebih lagi genangan yang ada didepan Panbrik ABC. Itu pasti menyusahkan.
Tapi entah apa yang terjadi. Entah hujan yang turun tidak merata atau memang tanggul kali itu yang berhasil menahan limpahan air hujan, Jl. Daan Mogot dari mulai lampu merah Grogol sampai lampu merah Cengkareng malam ini bebas dari genangan TANPA TERKECUALI.
Wow prestasi yang patut di acungi jempol. Setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun menjadi langganan wajib genangan air hujan, jl. Daan Mogot malam ini BEBAS GENANGAN.
Selamat untuk warga Jakarta Barat dan siapapun itu yang melewati jl. Daan Mogot malam ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H