Mohon tunggu...
KKN UM SUMBEREJO 2022
KKN UM SUMBEREJO 2022 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang tahun 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selesaikan Masalah Limbah Batik dengan "ELASTIK"

18 Juli 2022   20:48 Diperbarui: 18 Juli 2022   20:56 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sesi diskusi dengan peserta sosialisasi (Dokpri)

Sumberejo -- Kegiatan Edukasi Pengolahan Limbah dan Pemasaran Batik "ELASTIK" telah terlaksana. Kegiatan ini merupakan program kerja kolaborasi antara kegiatan pengabdian masyarakat yang digagas oleh Dr. Evi Susanti, M.Si. yang dilaksanakan di Desa Sumberejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang bersama dengan mahasiswa KKN Reguler Semester Antara Tahun Ajaran 2022/2023.

Berangkat dari keresahan warga Desa Sumberejo khususnya para pembatik yang ada di Dusun Tlekung, mereka mengeluh karena pembuangan dan penempatan limbah batik ini masih belum dapat terkondisi dengan baik. "Saya prihatin karena masih belum bisa menerapkan perlakuan pengolahan dan pembuangan limbah batik ini dengan baik. Saya sangat berterimakasih kepada UM, Khususnya kepada Bu Evi dan teman-teman KKN karena telah membantu kami dalam proses pengolahan limbah batik ini". Ujar Bu Titin selaku ketua pembatik yang ada di Desa Sumberejo.

Proses pengolahan limbah batik ini rencananya akan dilaksanakan bertahap, dimulai pada bulan Juli hingga Agustus 2022 mendatang. Kegiatan ini dimulai dengan pengambilan sampel limbah batik, pengujian di Laboratorium Bioteknology Universitas Negeri Malang, kemudian jika sudah menemukan metode yang tepat maka pembuatan prototype penetralisir limbah batik sederhana dapat dibuat. 

Pengolahan limbah disini tidak serta merta menggunakan metode yang relatif singkat, namun dapat melalui metode secara fisika, kimia, dan Biology. Prototype yang akan dihasilkan ini disebut dengan IPAL. IPAL secara komunal dapat digunakan untuk pengelolaan limbah cair di pemukiman padat penduduk, dan efektif jika industri sama.

   

sesi diskusi dengan peserta sosialisasi (Dokpri)
sesi diskusi dengan peserta sosialisasi (Dokpri)

Tahapan umum pengolahan limbah batik diawali dengan tahapan pertama yakni pemisahan padatan secara fisika atau kimia, kemudian tahapan kedua yakni penambahan mikroba/tumbuhan pendegradasi limbah, saat mikroba bertambah bertambah banyak membentuk biofilm, meninggalkan air limbah yang lebih bersih di atas pendukung biofilm. 

Tahapan ketiga yakni pemisahan limbah yang telah terdegradasi melewati bahan pendukung biofilm yang mengalami proses degradasi kedua. Sebenarnya penerapan industri hijau merupakan salah satu kunci utama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan yang bersinggungan langsung dengan tempat pembuangan limbah hasil industri.

Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak yang dihasilkan dalam pembuangan limbah hasil proses pembuatan batik ini adalah dengan mengganti bahan pewarna yang digunakan dari yang tadinya menggunakan pewarna sintetis dengan pewarna yang berbahan alami, seperti ; kunyit, indigofera, buah jalawe, daun teh, secang dan masih banyak lagi. Tujuan dari pengolahan limbah batik ini adalah untuk mengurangi beban COD pada limbah air 9 -- 15%.

pemberian sertifikat oleh Ketua Pelaksana (Dokpri)
pemberian sertifikat oleh Ketua Pelaksana (Dokpri)

"Harapan saya dengan adanya edukasi pengolahan limbah batik ini nantinya juga akan ada pengolahan limbah dari proses industri yang lain sehingga dapat dijadikan sebagai biogas yang dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat". Ujar Bapak Totok, Kepala Dusun Sumbersari. Tentunya kami sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran dan telah menyukseskan jalannya agenda ini, khususnya Bu Evi selaku Dosen pembimbing kami yang telah banyak membantu kami, baik dari segi materi maupun pengabdian yang diberikan. 

Apa yang telah diberikan akan menjadi motivasi dan juga teladan untuk kami agar semangat dan dapat melaksanakan kegiatan pengabdian ini dengan lebih baik. Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti sampai disini, masih banyak permasalahan diluar sana yang dihadapi oleh para UMKM yang ada di Desa, namun mereka kebingungan harus mengutarakan hal tersebut kepada siapa dan harus berbuat apa untuk menangani segala permasalahan yang terjadi. Semoga pengabdian masyarakat yang kami lakukan ini bermanfaat dan dapat membuat masyarakat Desa Sumberejo menjadi lebih maju dan lebih baik khususnya kepada para pembatik yang ada di Desa Sumberejo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun