Di era informasi yang terus berkembang, dunia telah menyaksikan perubahan besar dalam struktur ekonomi global. Tranformasi ini didorong oleh perkembangan revolusioner dalam teknologi informasi dan komunikasi yang telah mengubah sistem perekonomian di masyarakat baik dalam produksi, distribusi, dan konsumsi. Kemajuan teknologi informasi memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi internasional. kemajuan teknologi telah membuka jalan baru bagi kreativitas, efisiensi, dan jangkauan global. Perusahaan yang bergerak dalam skala internasional sudah mulai melakukan transformasi menjadi basis teknologi untuk mengembangkan pasar mereka, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengembangkan barang dan jasa inovatif untuk mendapat keuntungan lebih.
Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh informasi juga memberikan manfaat bagi negara-negara dengan meningkatkan akses ke pasar global dan menciptakan peluang bagi inklusi keuangan dan keterampilan digital. Sebaliknya, kewirausahaan digital telah muncul sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal di banyak negara. Berkembangnya era informasi ini membuat semakin meluasnya akses informasi termasuk perdagangan. hal tersebut dapat dikatakan sebagai globalisasi ekonomi. Proses ini membuat sistem pasar menjadi lebih luas dan dapat mengurangi hambatan perdagangan antar negara yang mana dapat memicu ketergantungan antarnegara.Â
Dinamika Ekonomi Kapitalisme di era Informasi
Adam Smith pertama kali mengemukakan gagasan liberalisme ekonomi dalam bukunya The Wealth of Nations (1776). Adam Smith mengemukaan mengenai pasar bebas yang mana tidak adanya campur tangan pemerintah atau invisible hand sehingga mengarahkan individu mengejar kepentingan pribadinya. Menurut adam Smith tanpa adanya campur tangan pemerintah maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya yang efektif. Adam Smith juga menggagas mengenai keunggulan komparatif, dengan berkonsentrasi pada negara-negara yang memproduksi dan mengekspor barang dengan harga lebih murah.Â
Pada era informasi saat ini Kapitalisme ekonomi ditandai dengan proses kompleks yang dipengaruhi oleh teknologi, perdagangan internasional, integrasi pasar, dan kebijakan pemerintah. Teori ekonomi liberalisme kapitalis Adam Smith tetap relevan di era globalisasi, karena mendukung pasar bebas dan perdagangan internasional yang mana ditandai dengan kerjasama ekonomi internasional, penurunan tarif barier bahkan membentuk kawasan perdagangan bebas regional.Â
Namun, dibalik pesatnya perkembangan ekonomi dunia saat ini menimbulkan banyak isu serta tantangan. Bahkan dapat menjadi ancaman bagi negara yang tidak mampu mengikuti arus dan bertahan di era ini.Â
Keuntungan atau ketimpangan?
Dalam menganalisis topik mengenai apakah ekonomi kapitalis dapat menjadi keuntungan atau menimbulkan ketimpangan melalui fenomena Free Trade Area (FTA). Free Trade Area (FTA) atau Kawasan Perdagangan Bebas adalah perjanjian perdagangan antara dua negara atau lebih yang bertujuan untuk menurunkan hambatan perdagangan dengan menghapuskan tarif impor dan batasan lainnya. Free Trade Area (FTA)  memberikan peningkatan akses ke pasar luar negeri, meningkatkan efisiensi sumber daya, menarik investasi asing, dan mendorong integrasi regional. selain itu, Free trade area juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan, akses terhadap barang dan jasa yang lebih murah, dan mampu meningkatkan standar hidup.Â
Free Trade Area ini dapat dikatakan sebagai pedang bermata dua. Hal tersebut dikarenakan Free Trade Area memiliki keuntungan dibalik itu juga dapat menimbulkan ketimpangan ekonomi global. Free Trade Area telah diadopsi beberapa organisasi integrasi kawasan seperti ASEAN dengan istilah ASEAN Free Trade Area, North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang berada di kawasan benua Amerika, kemudian ada European Free Trade Association (EFTA) yang merupakan asosiasi perdagangan bebas di Eropa.
Meskipun banyak negara yang berpartisipasi dalam Free Trade Area. namun tidak semua negara mampu mendapatkan keuntungan yang setara. keuntungan dari free trade area hanya berlaku pada negara yang memiliki sistem ekonomi terbuka contohnya singapura dan vietnam. Kedua negara itu mampu memanfaatkan Free Trade Area dengan menarik investor asing masuk ke dalam industri nasional mereka sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.Â